10 Rahasia Angular untuk Performa Lebih Baik dan Kode yang Lebih Bersih
Angular adalah framework JavaScript yang kuat dan populer untuk membangun aplikasi web single-page (SPA). Namun, seiring berkembangnya aplikasi Angular, performa dan kualitas kode dapat menjadi perhatian. Artikel ini mengungkap 10 rahasia Angular untuk mengoptimalkan performa aplikasi Anda dan menghasilkan kode yang lebih bersih dan mudah dipelihara.
Daftar Isi
- Optimalkan Strategi Deteksi Perubahan
- Manfaatkan
trackBy
untuk Iterasi yang Efisien - Terapkan Lazy Loading untuk Modul dan Rute
- Gunakan Pure Pipes untuk Transformasi Data yang Efisien
- Terapkan Memoization untuk Fungsi Berat
- Manfaatkan RxJS dengan Efektif
- Gunakan Ahead-of-Time (AOT) Compilation
- Optimalkan Aset Gambar
- Gunakan Code Splitting
- Profil dan Ukur Performa Aplikasi Anda
1. Optimalkan Strategi Deteksi Perubahan
Deteksi perubahan adalah mekanisme inti Angular yang bertanggung jawab untuk mendeteksi perubahan data dan memperbarui DOM (Document Object Model). Secara default, Angular menggunakan strategi deteksi perubahan yang disebut “Default” yang memeriksa setiap komponen setiap kali terjadi peristiwa. Hal ini dapat menyebabkan masalah performa, terutama pada aplikasi yang besar dan kompleks.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat menggunakan strategi deteksi perubahan “OnPush”. Strategi ini hanya memeriksa komponen jika input propertinya berubah atau jika dipicu secara eksplisit. Ini secara signifikan mengurangi jumlah pemeriksaan deteksi perubahan yang dilakukan Angular, sehingga meningkatkan performa aplikasi.
Bagaimana Cara Menggunakan Strategi Deteksi Perubahan OnPush?
Untuk menggunakan strategi deteksi perubahan OnPush, Anda perlu mengatur properti changeDetection
pada dekorator @Component
menjadi ChangeDetectionStrategy.OnPush
:
Contoh:
import { Component, ChangeDetectionStrategy, Input } from '@angular/core';
@Component({
selector: 'app-my-component',
templateUrl: './my-component.component.html',
styleUrls: ['./my-component.component.css'],
changeDetection: ChangeDetectionStrategy.OnPush
})
export class MyComponentComponent {
@Input() data: any;
}
Kapan Menggunakan OnPush:
- Komponen memiliki input statis atau imutable.
- Komponen hanya perlu diperbarui ketika inputnya berubah.
- Komponen tidak bergantung pada data global yang berubah secara sering.
2. Manfaatkan trackBy
untuk Iterasi yang Efisien
Ketika menggunakan *ngFor
untuk menampilkan daftar data, Angular perlu melacak perubahan pada setiap item dalam daftar. Secara default, Angular melacak item berdasarkan identitas objek. Ini berarti bahwa jika Anda memperbarui properti objek, Angular akan menganggapnya sebagai item baru dan me-render ulang elemen DOM yang sesuai.
Untuk meningkatkan performa iterasi, Anda dapat menggunakan fungsi trackBy
. Fungsi ini memungkinkan Anda untuk menentukan properti unik yang digunakan untuk melacak item dalam daftar. Dengan menggunakan properti unik, Angular dapat secara efisien mengidentifikasi item mana yang telah berubah dan hanya me-render ulang elemen DOM yang perlu diperbarui.
Bagaimana Cara Menggunakan trackBy
?
Anda dapat menggunakan fungsi trackBy
dengan meneruskannya ke direktif *ngFor
:
Contoh:
<div *ngFor="let item of items; trackBy: trackByFn">
<!-- Tampilan item -->
</div>
Kemudian, Anda perlu mendefinisikan fungsi trackByFn
di kelas komponen Anda:
trackByFn(index: number, item: any): any {
return item.id; // Asumsikan setiap item memiliki properti 'id' unik
}
Kapan Menggunakan trackBy
:
- Anda memiliki daftar besar data yang sering diperbarui.
- Anda ingin menghindari me-render ulang elemen DOM yang tidak perlu.
- Setiap item dalam daftar memiliki properti unik yang dapat digunakan untuk pelacakan.
3. Terapkan Lazy Loading untuk Modul dan Rute
Lazy loading adalah teknik untuk menunda pemuatan modul atau rute hingga dibutuhkan. Ini dapat secara signifikan mengurangi waktu muat awal aplikasi Anda, karena hanya kode yang dibutuhkan untuk tampilan awal yang dimuat. Sisa kode dimuat di latar belakang atau sesuai permintaan.
Bagaimana Cara Menggunakan Lazy Loading?
Untuk menggunakan lazy loading di Angular, Anda perlu mengonfigurasi rute Anda untuk menggunakan loadChildren
alih-alih component
:
Contoh:
const routes: Routes = [
{
path: 'my-module',
loadChildren: () => import('./my-module/my-module.module').then(m => m.MyModuleModule)
}
];
Dalam contoh ini, modul MyModuleModule
akan dimuat hanya ketika pengguna menavigasi ke rute /my-module
.
Keuntungan Lazy Loading:
- Waktu muat awal yang lebih cepat.
- Mengurangi ukuran bundel awal.
- Peningkatan pengalaman pengguna.
4. Gunakan Pure Pipes untuk Transformasi Data yang Efisien
Pipes digunakan di Angular untuk mengubah data sebelum ditampilkan dalam template. Secara default, Angular menggunakan pipes “impure”, yang dieksekusi setiap kali terjadi deteksi perubahan. Ini dapat menyebabkan masalah performa jika Anda memiliki pipes yang kompleks atau pipes yang sering digunakan.
Untuk meningkatkan performa, Anda dapat menggunakan pipes “pure”. Pipes pure hanya dieksekusi jika inputnya berubah. Ini berarti bahwa jika inputnya sama, pipe akan mengembalikan nilai yang di-cache, sehingga menghindari perhitungan ulang yang tidak perlu.
Bagaimana Cara Membuat Pure Pipe?
Untuk membuat pure pipe, Anda perlu mengatur properti pure
pada dekorator @Pipe
menjadi true
:
Contoh:
import { Pipe, PipeTransform } from '@angular/core';
@Pipe({
name: 'myPipe',
pure: true
})
export class MyPipe implements PipeTransform {
transform(value: any, ...args: any[]): any {
// Lakukan transformasi data di sini
return value.toUpperCase();
}
}
Kapan Menggunakan Pure Pipes:
- Anda memiliki pipes yang kompleks atau pipes yang sering digunakan.
- Anda hanya ingin pipe dieksekusi jika inputnya berubah.
5. Terapkan Memoization untuk Fungsi Berat
Memoization adalah teknik optimasi yang melibatkan penyimpanan hasil dari panggilan fungsi mahal dan mengembalikannya ketika input yang sama terjadi lagi. Ini dapat secara signifikan meningkatkan performa aplikasi Anda, terutama jika Anda memiliki fungsi yang melakukan perhitungan yang kompleks atau mengakses data eksternal.
Bagaimana Cara Menerapkan Memoization?
Ada beberapa cara untuk menerapkan memoization di Angular. Salah satu cara adalah dengan menggunakan library seperti memoize-one
atau dengan membuat implementasi memoization Anda sendiri.
Contoh menggunakan memoize-one
:
import memoize from 'memoize-one';
class MyComponent {
expensiveFunction = memoize((input: any) => {
// Lakukan perhitungan yang kompleks di sini
return result;
});
// ...
}
Kapan Menggunakan Memoization:
- Anda memiliki fungsi yang mahal untuk dieksekusi.
- Fungsi tersebut sering dipanggil dengan input yang sama.
6. Manfaatkan RxJS dengan Efektif
RxJS (Reactive Extensions for JavaScript) adalah library yang kuat untuk memproses data asinkron dan berbasis kejadian. Angular sangat bergantung pada RxJS, dan memahaminya sangat penting untuk membangun aplikasi Angular yang performan dan responsif.
Tips untuk Menggunakan RxJS dengan Efektif:
- Berlangganan ke Observable hanya saat dibutuhkan: Hindari membuat langganan yang tidak perlu, karena ini dapat menyebabkan kebocoran memori dan masalah performa.
- Batalkan langganan ke Observable saat komponen dihancurkan: Pastikan untuk membatalkan langganan ke Observable di metode
ngOnDestroy
komponen Anda untuk mencegah kebocoran memori. Gunakan operatortakeUntil
atautake
untuk mengotomatiskan proses ini. - Gunakan operator RxJS untuk memproses data secara efisien: RxJS menyediakan berbagai operator yang memungkinkan Anda untuk memfilter, memetakan, menggabungkan, dan mentransformasikan data secara efisien. Manfaatkan operator ini untuk menghindari loop dan logika manual yang tidak perlu.
- Hindari menggunakan
subscribe
di template: Menggunakansubscribe
langsung di template (misalnya, denganasync
pipe) dapat menyebabkan masalah deteksi perubahan. Sebagai gantinya, lakukan langganan di kelas komponen dan simpan hasilnya ke variabel.
7. Gunakan Ahead-of-Time (AOT) Compilation
AOT (Ahead-of-Time) compilation adalah proses mengompilasi aplikasi Angular Anda selama waktu build, sebelum dijalankan di browser. Ini berbeda dengan JIT (Just-in-Time) compilation, yang mengompilasi aplikasi di browser saat runtime.
Keuntungan AOT Compilation:
- Performa yang lebih baik: AOT compilation menghasilkan kode yang lebih efisien yang dapat dieksekusi lebih cepat oleh browser.
- Waktu muat yang lebih cepat: AOT compilation mengurangi ukuran bundel aplikasi Anda, sehingga waktu muat lebih cepat.
- Keamanan yang lebih baik: AOT compilation melindungi kode aplikasi Anda dari serangan injeksi kode.
- Deteksi kesalahan template yang lebih awal: AOT compilation dapat mendeteksi kesalahan dalam template Anda selama waktu build, sehingga mencegah kesalahan runtime.
Bagaimana Cara Menggunakan AOT Compilation?
AOT compilation diaktifkan secara default di Angular CLI untuk build produksi. Anda dapat memastikan bahwa AOT compilation diaktifkan dengan menjalankan perintah berikut:
ng build --prod
8. Optimalkan Aset Gambar
Aset gambar yang besar dapat secara signifikan memperlambat waktu muat aplikasi Anda. Penting untuk mengoptimalkan gambar Anda agar memiliki ukuran file sekecil mungkin tanpa mengorbankan kualitas visual.
Tips untuk Mengoptimalkan Aset Gambar:
- Gunakan format gambar yang tepat: Gunakan format JPEG untuk foto dan format PNG untuk gambar dengan transparansi. Pertimbangkan WebP untuk kompresi dan kualitas yang lebih baik.
- Kompres gambar: Gunakan alat kompresi gambar untuk mengurangi ukuran file gambar Anda.
- Ubah ukuran gambar: Ubah ukuran gambar agar sesuai dengan dimensi yang sebenarnya dibutuhkan dalam aplikasi Anda. Hindari menggunakan gambar yang lebih besar dari yang dibutuhkan.
- Gunakan lazy loading untuk gambar: Muat gambar hanya saat terlihat di viewport. Ini dapat secara signifikan mengurangi waktu muat awal aplikasi Anda.
9. Gunakan Code Splitting
Code splitting adalah teknik untuk membagi bundel aplikasi Anda menjadi potongan-potongan yang lebih kecil yang dapat dimuat sesuai permintaan. Ini dapat secara signifikan mengurangi waktu muat awal aplikasi Anda, karena hanya kode yang dibutuhkan untuk tampilan awal yang dimuat. Sisa kode dimuat di latar belakang atau sesuai permintaan.
Bagaimana Cara Menggunakan Code Splitting?
Angular CLI secara otomatis mendukung code splitting menggunakan lazy loading modul dan rute. Anda juga dapat menggunakan teknik code splitting yang lebih canggih, seperti dynamic imports.
Contoh menggunakan dynamic imports:
async loadComponent() {
const { MyComponent } = await import('./my-component/my-component.component');
this.myComponent = MyComponent;
}
10. Profil dan Ukur Performa Aplikasi Anda
Cara terbaik untuk mengidentifikasi bottleneck performa dalam aplikasi Anda adalah dengan menggunakan alat profiling. Alat profiling memungkinkan Anda untuk mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi setiap bagian kode Anda, sehingga Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu dioptimalkan.
Alat Profiling yang Tersedia:
- Chrome DevTools: Chrome DevTools menyediakan berbagai alat untuk memprofil performa aplikasi web, termasuk profiler CPU, profiler memori, dan profiler jaringan.
- Angular DevTools: Angular DevTools adalah ekstensi Chrome yang menyediakan alat khusus untuk memprofil aplikasi Angular.
Tips untuk Profiling:
- Fokus pada skenario pengguna yang umum: Profil skenario pengguna yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi bottleneck yang paling berdampak.
- Profil di lingkungan produksi: Profil aplikasi Anda di lingkungan yang mirip dengan lingkungan produksi untuk mendapatkan hasil yang akurat.
- Ukur performa secara teratur: Ukur performa aplikasi Anda secara teratur untuk memantau dampak perubahan kode Anda.
Kesimpulan
Dengan menerapkan rahasia Angular ini, Anda dapat secara signifikan meningkatkan performa aplikasi Anda dan menghasilkan kode yang lebih bersih dan mudah dipelihara. Ingatlah untuk selalu memprofil dan mengukur performa aplikasi Anda untuk mengidentifikasi bottleneck dan memastikan bahwa optimasi Anda efektif.
Semoga artikel ini bermanfaat! Jangan ragu untuk memberikan komentar dan pertanyaan di bawah.
“`