Thursday

19-06-2025 Vol 19

Why is my React component flickering?

Mengapa Komponen React Saya Berkedip? Memahami dan Memperbaiki Masalah Kedipan

Komponen React yang berkedip bisa menjadi pengalaman yang membuat frustrasi bagi pengembang dan pengguna. Kedipan yang tidak diinginkan tidak hanya mengganggu visual tetapi juga menunjukkan masalah kinerja mendasar dalam aplikasi Anda. Dalam posting blog ini, kita akan menyelami penyebab umum kedipan komponen React, menjelajahi berbagai solusi untuk mengatasinya, dan memberikan praktik terbaik untuk mencegah masalah ini di masa mendatang. Artikel ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang topik ini, memungkinkan Anda untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah kedipan secara efektif.

Daftar Isi

  1. Pendahuluan: Apa Itu Kedipan Komponen dan Mengapa Itu Penting?
    • Definisi kedipan komponen.
    • Dampak kedipan pada pengalaman pengguna dan kinerja aplikasi.
    • Pentingnya mendiagnosis dan memperbaiki masalah kedipan secara tepat waktu.
  2. Penyebab Umum Kedipan Komponen React
    • Perubahan yang Tidak Perlu pada Props:
      • Bagaimana perubahan props yang tidak perlu memicu render ulang.
      • Contoh kode yang mengilustrasikan masalah ini.
    • Perubahan State yang Tidak Perlu:
      • Bagaimana perubahan state yang tidak perlu memicu render ulang.
      • Contoh kode yang mengilustrasikan masalah ini.
    • Komponen yang Selalu Me-Render:
      • Penyebab umum komponen yang selalu me-render.
      • Contoh kode yang mengilustrasikan masalah ini.
    • Efek Samping dalam Siklus Render:
      • Bagaimana efek samping dalam siklus render dapat menyebabkan kedipan.
      • Contoh kode yang mengilustrasikan masalah ini.
    • Manipulasi DOM Langsung:
      • Mengapa manipulasi DOM langsung dapat menyebabkan konflik dengan React.
      • Contoh kode yang mengilustrasikan masalah ini.
    • Penggunaan Efek yang Tidak Tepat:
      • Menggunakan efek yang tidak tepat dapat menyebabkan render ulang yang tidak diperlukan.
      • Contoh kode yang mengilustrasikan masalah ini.
  3. Alat dan Teknik untuk Mendiagnosis Kedipan
    • React Profiler:
      • Cara menggunakan React Profiler untuk mengidentifikasi render ulang yang tidak perlu.
      • Menjelajahi output React Profiler.
    • Browser Developer Tools:
      • Menggunakan alat developer browser untuk menganalisis kinerja render.
      • Memantau aktivitas CPU dan penggunaan memori.
    • Console Logging:
      • Penggunaan strategis console logging untuk melacak siklus render.
      • Tips untuk pencatatan yang efektif.
    • React DevTools:
      • Menggunakan React DevTools untuk memeriksa props dan state komponen.
      • Menemukan pembaruan yang tidak perlu.
  4. Solusi untuk Memperbaiki Kedipan Komponen
    • React.memo:
      • Bagaimana React.memo dapat mencegah render ulang yang tidak perlu.
      • Contoh penggunaan React.memo.
      • Kapan menggunakan dan kapan menghindari React.memo.
    • useMemo:
      • Bagaimana useMemo dapat memmemo hasil perhitungan yang mahal.
      • Contoh penggunaan useMemo.
      • Kapan menggunakan dan kapan menghindari useMemo.
    • useCallback:
      • Bagaimana useCallback dapat memmemo fungsi untuk mencegah render ulang yang tidak perlu.
      • Contoh penggunaan useCallback.
      • Kapan menggunakan dan kapan menghindari useCallback.
    • shouldComponentUpdate (untuk komponen kelas):
      • Bagaimana shouldComponentUpdate dapat mengontrol apakah komponen harus me-render ulang.
      • Contoh penggunaan shouldComponentUpdate.
      • Pertimbangan untuk menggunakan shouldComponentUpdate.
    • Immutabilitas Data:
      • Pentingnya immutabilitas data dalam React.
      • Menggunakan teknik immutabilitas data untuk mencegah render ulang yang tidak perlu.
      • Contoh penggunaan immutabilitas data.
    • Pengoptimalan Render Bersyarat:
      • Strategi untuk render bersyarat yang efisien.
      • Menghindari cabang render yang mahal.
      • Contoh penggunaan pengoptimalan render bersyarat.
    • Debouncing dan Throttling:
      • Menggunakan debouncing dan throttling untuk mengontrol frekuensi pembaruan.
      • Contoh penggunaan debouncing dan throttling.
      • Kapan menggunakan debouncing dan kapan menggunakan throttling.
  5. Praktik Terbaik untuk Mencegah Kedipan Komponen
    • Meminimalkan Perubahan State:
      • Merancang state komponen secara efisien.
      • Menghindari state yang berlebihan.
    • Meminimalkan Render Ulang yang Tidak Perlu:
      • Menggunakan teknik memoization secara strategis.
      • Menghindari perubahan props yang tidak perlu.
    • Mengoptimalkan Props Passing:
      • Menggunakan konteks untuk menghindari prop drilling.
      • Menggunakan komposisi untuk passing props yang efisien.
    • Mengelola Efek Samping dengan Hati-hati:
      • Menggunakan useEffect dengan array dependensi yang tepat.
      • Membersihkan efek samping dengan benar.
    • Mengoptimalkan Daftar Panjang:
      • Menggunakan windowing atau virtualisasi untuk daftar panjang.
      • Menghindari render semua item sekaligus.
    • Kode-Splitting:
      • Manfaat code-splitting untuk kinerja.
      • Bagaimana code-splitting dapat mengurangi waktu muat awal.
  6. Studi Kasus: Memperbaiki Kedipan di Aplikasi Nyata
    • Contoh studi kasus: Mengidentifikasi dan memperbaiki kedipan di aplikasi daftar tugas.
    • Contoh studi kasus: Mengoptimalkan dasbor untuk kinerja yang lebih baik.
  7. Kesimpulan: Menguasai Kinerja Komponen React
    • Meringkas poin-poin penting.
    • Mendorong praktik terbaik untuk kinerja komponen React.

1. Pendahuluan: Apa Itu Kedipan Komponen dan Mengapa Itu Penting?

Kedipan komponen dalam React mengacu pada perilaku di mana komponen me-render ulang atau memperbarui berulang kali dalam periode waktu singkat, menghasilkan perubahan visual yang cepat dan seringkali tidak diinginkan pada antarmuka pengguna. Perilaku ini dapat bermanifestasi sebagai perubahan sekilas pada teks, gambar, atau tata letak, dan dapat secara signifikan memengaruhi pengalaman pengguna.

Mengapa kedipan penting?

  • Pengalaman Pengguna: Kedipan yang berlebihan dapat menyebabkan frustrasi, mengalihkan perhatian, dan mengurangi kegunaan keseluruhan aplikasi. Pengguna mungkin menganggap aplikasi lambat, tidak responsif, atau bermasalah.
  • Kinerja Aplikasi: Render ulang yang tidak perlu membuang-buang sumber daya komputasi, yang berpotensi menyebabkan aplikasi menjadi lambat. Setiap render ulang membutuhkan waktu dan daya CPU, sehingga memengaruhi responsivitas dan efisiensi.
  • Efisiensi Baterai: Pada perangkat seluler, render ulang yang tidak perlu dapat menghabiskan daya baterai, sehingga menyebabkan masa pakai baterai lebih pendek.

Mendiagnosis dan memperbaiki masalah kedipan sangat penting untuk memastikan aplikasi React berkinerja tinggi yang memberikan pengalaman pengguna yang mulus dan efisien. Dengan mengidentifikasi penyebab kedipan dan menerapkan solusi yang tepat, pengembang dapat secara signifikan meningkatkan kinerja dan kegunaan aplikasi mereka.

2. Penyebab Umum Kedipan Komponen React

Beberapa faktor dapat berkontribusi pada kedipan komponen React. Mari kita jelajahi penyebab umum dan ilustrasikan dengan contoh kode:

2.1. Perubahan yang Tidak Perlu pada Props

Ketika props dari komponen berubah, React me-render ulang komponen tersebut. Namun, jika props berubah tanpa benar-benar memengaruhi output komponen, render ulangnya tidak diperlukan dan dapat menyebabkan kedipan.

Contoh:

“`html

Contoh Komponen Parent

“`

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
render() {
console.log(‘MyComponent rendered’);
return

Data: {this.props.data}

;
}
}
“`

Jika this.state.data di komponen parent diperbarui, MyComponent akan me-render ulang, meskipun datanya sebenarnya sama. Ini dapat menyebabkan kedipan jika this.state.data diperbarui seringkali tanpa perubahan yang sebenarnya.

2.2. Perubahan State yang Tidak Perlu

Mirip dengan props, perubahan state memicu render ulang komponen. Jika state komponen diperbarui tanpa alasan yang baik, render ulangnya tidak diperlukan dan dapat menyebabkan kedipan.

Contoh:

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
constructor(props) {
super(props);
this.state = { count: 0 };
}

increment = () => {
this.setState({ count: this.state.count }); // Pembaruan state yang tidak perlu
};

render() {
console.log(‘MyComponent rendered’);
return (

Count: {this.state.count}

);
}
}
“`

Dalam contoh ini, increment memanggil setState dengan nilai state saat ini, yang memicu render ulang yang tidak perlu. Ini dapat menyebabkan kedipan jika increment dipanggil seringkali.

2.3. Komponen yang Selalu Me-Render

Beberapa komponen dapat selalu me-render ulang terlepas dari perubahan props atau state. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti penggunaan pola anti-pola atau kesalahan dalam logika render komponen.

Contoh:

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
render() {
console.log(‘MyComponent rendered’);
return (

Random Number: {Math.random()}

);
}
}
“`

Dalam contoh ini, MyComponent me-render ulang setiap kali komponen induk me-render ulang karena Math.random() menghasilkan nilai baru setiap kali, memaksa pembaruan. Hal ini menyebabkan MyComponent selalu me-render ulang, yang dapat menyebabkan kedipan.

2.4. Efek Samping dalam Siklus Render

Melakukan efek samping (misalnya, manipulasi DOM langsung, pengambilan data) dalam siklus render dapat menyebabkan perilaku yang tidak terduga, termasuk kedipan. Efek samping harus dilakukan dalam efek (menggunakan useEffect) untuk mencegah masalah tersebut.

Contoh:

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
render() {
document.title = `Count: ${this.props.count}`; // Efek samping dalam siklus render
return

Count: {this.props.count}

;
}
}
“`

Dalam contoh ini, mengatur judul dokumen dalam metode render adalah efek samping. Hal ini dapat menyebabkan kedipan dan masalah kinerja lainnya karena React mungkin melakukan beberapa render untuk memastikan DOM diperbarui dengan benar.

2.5. Manipulasi DOM Langsung

Manipulasi DOM langsung di React dapat menyebabkan konflik dengan mekanisme render virtual DOM React, yang menyebabkan perilaku yang tidak terduga, termasuk kedipan. React mengelola DOM, dan memodifikasinya secara langsung dapat menyebabkan ketidaksesuaian dan render ulang.

Contoh:

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
componentDidMount() {
this.myElement.textContent = ‘Updated Text’; // Manipulasi DOM langsung
}

render() {
return

(this.myElement = el)}>Initial Text

;
}
}
“`

Dalam contoh ini, teks konten elemen div dimanipulasi secara langsung menggunakan referensi DOM. Ini dapat mengganggu pembaruan React, yang menyebabkan kedipan atau perilaku yang tidak terduga.

2.6. Penggunaan Efek yang Tidak Tepat

Penggunaan hook useEffect yang tidak tepat dapat menyebabkan render ulang yang tidak diperlukan. Jika array dependensi yang salah disediakan atau ditinggalkan, efek dapat dijalankan lebih sering dari yang diperlukan, yang menyebabkan kedipan.

Contoh:

“`javascript
function MyComponent({ data }) {
useEffect(() => {
console.log(‘Effect ran’);
// Beberapa kode yang bergantung pada ‘data’
}, []); // Array dependensi kosong yang salah

return

Data: {data}

;
}
“`

Dalam contoh ini, efek dieksekusi hanya setelah render awal karena array dependensi kosong. Namun, jika efek tersebut harus dijalankan setiap kali data berubah, array dependensi yang salah ini dapat menyebabkan perilaku yang tidak terduga dan render ulang yang tidak perlu jika komponen induk me-render ulang.

3. Alat dan Teknik untuk Mendiagnosis Kedipan

Mendiagnosis kedipan komponen React membutuhkan penggunaan alat dan teknik yang tepat. Berikut beberapa metode efektif:

3.1. React Profiler

React Profiler adalah alat canggih yang memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi render ulang yang tidak perlu dan masalah kinerja di aplikasi React Anda. Ini memberikan wawasan terperinci tentang waktu yang dihabiskan untuk me-render setiap komponen dan membantu Anda menunjukkan area untuk peningkatan.

Cara menggunakan React Profiler:

  1. Instal React Profiler: React Profiler tersedia sebagai ekstensi browser untuk Chrome dan Firefox. Anda dapat menginstalnya dari toko ekstensi browser.
  2. Profil Aplikasi Anda: Buka aplikasi React Anda dan buka React Profiler dari alat pengembang. Klik tombol “Rekam” untuk mulai memprofilkan aplikasi Anda.
  3. Berinteraksi dengan Aplikasi Anda: Berinteraksi dengan aplikasi Anda seperti biasanya, dan React Profiler akan merekam data kinerja.
  4. Hentikan Profiling dan Analisis Hasil: Setelah Anda selesai berinteraksi dengan aplikasi Anda, klik tombol “Hentikan” untuk menghentikan profiling. React Profiler akan menampilkan grafik dan bagan yang menunjukkan kinerja render setiap komponen.

Menjelajahi Output React Profiler:

  • Grafik Rantai: Grafik Rantai menunjukkan waktu yang dihabiskan untuk me-render setiap komponen dalam hierarki. Ini membantu Anda mengidentifikasi komponen mana yang paling lama me-render.
  • Grafik Komponen: Grafik Komponen menunjukkan waktu yang dihabiskan untuk me-render setiap komponen secara terpisah. Ini membantu Anda mengidentifikasi komponen mana yang me-render ulang paling sering.
  • Grafik Waktu: Grafik Waktu menunjukkan bagaimana kinerja aplikasi Anda dari waktu ke waktu. Ini membantu Anda mengidentifikasi pola kinerja dan regresi.

3.2. Browser Developer Tools

Alat pengembang browser menyediakan berbagai alat untuk menganalisis kinerja render dan mengidentifikasi kedipan. Anda dapat menggunakan alat-alat ini untuk memantau aktivitas CPU, penggunaan memori, dan waktu render.

Cara menggunakan Alat Pengembang Browser:

  1. Buka Alat Pengembang: Buka alat pengembang di browser Anda (biasanya dengan menekan F12).
  2. Navigasi ke Panel Kinerja: Buka panel “Kinerja” (terkadang disebut “Timeline”).
  3. Rekam Kinerja: Klik tombol “Rekam” untuk mulai merekam kinerja aplikasi Anda.
  4. Berinteraksi dengan Aplikasi Anda: Berinteraksi dengan aplikasi Anda seperti biasanya.
  5. Hentikan Perekaman dan Analisis Hasil: Klik tombol “Hentikan” untuk menghentikan perekaman. Alat pengembang akan menampilkan grafik yang menunjukkan aktivitas CPU, penggunaan memori, dan waktu render.

Memantau Aktivitas CPU dan Penggunaan Memori:

  • Aktivitas CPU: Cari puncak tinggi dalam aktivitas CPU, yang dapat mengindikasikan render ulang yang tidak perlu.
  • Penggunaan Memori: Pantau penggunaan memori untuk memastikan aplikasi Anda tidak mengalami kebocoran memori.

3.3. Console Logging

Pencatatan konsol strategis dapat membantu Anda melacak siklus render dan mengidentifikasi ketika komponen me-render ulang. Dengan mencatat pesan ke konsol di metode render atau dalam efek, Anda dapat memantau urutan dan frekuensi render ulang.

Tips untuk Pencatatan yang Efektif:

  • Log di Metode Render: Tempatkan pernyataan console.log di awal metode render Anda untuk melacak kapan komponen me-render ulang.
  • Log dalam Efek: Tempatkan pernyataan console.log dalam efek Anda untuk melacak kapan efek dijalankan.
  • Gunakan Nama Deskriptif: Beri label pesan log Anda dengan nama deskriptif untuk mengidentifikasi komponen atau efek mana yang sedang dicatat.
  • Gunakan console.count: Gunakan console.count untuk melacak berapa kali komponen atau efek tertentu me-render atau dijalankan.

Contoh:

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
render() {
console.log(‘MyComponent rendered’);
return

Data: {this.props.data}

;
}
}
“`

3.4. React DevTools

React DevTools adalah ekstensi browser yang memungkinkan Anda untuk memeriksa hierarki komponen React, props, dan state. Ini menyediakan cara mudah untuk menelusuri struktur komponen Anda dan memantau pembaruan.

Cara Menggunakan React DevTools:

  1. Instal React DevTools: Instal ekstensi React DevTools dari toko ekstensi browser.
  2. Buka React DevTools: Buka React DevTools dari alat pengembang.
  3. Periksa Komponen: Pilih komponen yang ingin Anda periksa. React DevTools akan menampilkan props, state, dan informasi lainnya tentang komponen tersebut.
  4. Pantau Pembaruan: Pantau pembaruan props dan state komponen untuk mengidentifikasi pembaruan yang tidak perlu.

Menemukan Pembaruan yang Tidak Perlu:

  • Periksa Props: Periksa props komponen untuk melihat apakah mereka berubah ketika mereka seharusnya tidak berubah.
  • Periksa State: Periksa state komponen untuk melihat apakah itu diperbarui ketika seharusnya tidak diperbarui.
  • Gunakan Tab “Profiler”: Gunakan tab “Profiler” di React DevTools untuk mengidentifikasi render ulang yang tidak perlu.

4. Solusi untuk Memperbaiki Kedipan Komponen

Setelah Anda mengidentifikasi penyebab kedipan, Anda dapat menerapkan berbagai solusi untuk mengatasinya. Berikut beberapa teknik efektif:

4.1. React.memo

React.memo adalah fungsi komponen yang lebih tinggi yang memmemo komponen fungsional. Ini mencegah render ulang yang tidak perlu dengan secara dangkal membandingkan props baru dengan props sebelumnya. Jika props sama, komponen tidak akan me-render ulang.

Cara Menggunakan React.memo:

“`javascript
const MyComponent = React.memo(function MyComponent(props) {
console.log(‘MyComponent rendered’);
return

Data: {props.data}

;
});
“`

Kapan Menggunakan dan Kapan Menghindari React.memo:

  • Gunakan: Gunakan React.memo untuk komponen yang sering me-render ulang dengan props yang sama.
  • Hindari: Hindari menggunakan React.memo untuk komponen yang selalu me-render ulang dengan props yang berbeda, karena overhead perbandingan props dapat menghilangkan manfaatnya.

4.2. useMemo

useMemo adalah hook yang memmemo nilai. Ini mencegah perhitungan ulang nilai yang mahal dengan hanya menghitung ulang nilai tersebut ketika dependensinya berubah.

Cara Menggunakan useMemo:

“`javascript
import React, { useMemo } from ‘react’;

function MyComponent({ data }) {
const processedData = useMemo(() => {
console.log(‘Processing data’);
// Logika intensif CPU untuk memproses data
return processData(data);
}, [data]);

return

Processed Data: {processedData}

;
}
“`

Kapan Menggunakan dan Kapan Menghindari useMemo:

  • Gunakan: Gunakan useMemo untuk nilai yang mahal untuk dihitung dan yang tidak berubah seringkali.
  • Hindari: Hindari menggunakan useMemo untuk nilai yang murah untuk dihitung, karena overhead memoization dapat menghilangkan manfaatnya.

4.3. useCallback

useCallback adalah hook yang memmemo fungsi. Ini mencegah pembuatan ulang fungsi yang tidak perlu dengan hanya membuat ulang fungsi tersebut ketika dependensinya berubah.

Cara Menggunakan useCallback:

“`javascript
import React, { useCallback } from ‘react’;

function MyComponent({ onClick }) {
const handleClick = useCallback(() => {
console.log(‘Button clicked’);
onClick();
}, [onClick]);

return ;
}
“`

Kapan Menggunakan dan Kapan Menghindari useCallback:

  • Gunakan: Gunakan useCallback untuk fungsi yang dilewati sebagai props ke komponen turunan untuk mencegah render ulang yang tidak perlu.
  • Hindari: Hindari menggunakan useCallback untuk fungsi yang murah untuk dibuat atau yang tidak dilewati sebagai props.

4.4. shouldComponentUpdate (untuk komponen kelas)

shouldComponentUpdate adalah metode siklus hidup dalam komponen kelas yang memungkinkan Anda untuk mengontrol apakah komponen harus me-render ulang. Ini mengambil props dan state baru sebagai argumen dan mengembalikan nilai boolean yang menunjukkan apakah komponen harus me-render ulang.

Cara Menggunakan shouldComponentUpdate:

“`javascript
class MyComponent extends React.Component {
shouldComponentUpdate(nextProps, nextState) {
if (nextProps.data === this.props.data) {
return false; // Jangan me-render ulang jika data tidak berubah
}
return true; // Me-render ulang jika data berubah
}

render() {
console.log(‘MyComponent rendered’);
return

Data: {this.props.data}

;
}
}
“`

Pertimbangan untuk Menggunakan shouldComponentUpdate:

  • Perbandingan Dangkal: shouldComponentUpdate biasanya menggunakan perbandingan dangkal untuk membandingkan props dan state.
  • Kinerja: shouldComponentUpdate dapat meningkatkan kinerja dengan mencegah render ulang yang tidak perlu, tetapi itu juga dapat menambahkan overhead jika logika perbandingannya kompleks.
  • Komponen Fungsional: Untuk komponen fungsional, gunakan React.memo sebagai gantinya.

4.5. Immutabilitas Data

Immutabilitas data berarti bahwa data tidak boleh diubah secara langsung setelah dibuat. Alih-alih mengubah data, Anda harus membuat salinan baru dengan perubahan. Hal ini memungkinkan React untuk mendeteksi perubahan dengan lebih efisien dan mencegah render ulang yang tidak perlu.

Cara Menggunakan Immutabilitas Data:

  • Gunakan Metode Immutabel: Gunakan metode seperti slice(), concat(), dan Object.assign() untuk membuat salinan data baru.
  • Gunakan Perpustakaan: Pertimbangkan untuk menggunakan perpustakaan seperti Immutable.js atau Immer untuk menyederhanakan penanganan data yang tidak dapat diubah.

Contoh:

“`javascript
// Alih-alih memodifikasi array secara langsung:
// this.state.myArray.push(newItem); // Hindari

// Buat salinan baru:
this.setState({ myArray: […this.state.myArray, newItem] });
“`

4.6. Pengoptimalan Render Bersyarat

Render bersyarat memungkinkan Anda untuk me-render bagian-bagian tertentu dari komponen Anda berdasarkan kondisi tertentu. Dengan mengoptimalkan logika render bersyarat Anda, Anda dapat mencegah render ulang yang tidak perlu.

Strategi untuk Render Bersyarat yang Efisien:

  • Gunakan Operator Ternary: Gunakan operator ternary (condition ? true : false) untuk logika render bersyarat sederhana.
  • Gunakan Komponen: Pisahkan bagian-bagian kompleks dari logika render bersyarat Anda ke dalam komponen terpisah.
  • Hindari Cabang Render yang Mahal: Hindari cabang render yang mahal yang melakukan perhitungan atau manipulasi DOM yang berat.

Contoh:

“`javascript
function MyComponent({ isLoading, data }) {
return (

{isLoading ? (

Loading…

) : (

Data: {data}

)}

);
}
“`

4.7. Debouncing dan Throttling

Debouncing dan throttling adalah teknik yang membatasi frekuensi fungsi dieksekusi. Debouncing menunda eksekusi fungsi sampai sejumlah waktu tertentu telah berlalu sejak panggilan terakhir, sementara throttling mengeksekusi fungsi paling banyak sekali dalam periode waktu tertentu.

Cara Menggunakan Debouncing dan Throttling:

  • Debouncing: Gunakan debouncing untuk fungsi yang seharusnya hanya dieksekusi setelah pengguna berhenti berinteraksi dengan aplikasi Anda (misalnya, mencari input).
  • Throttling: Gunakan throttling untuk fungsi yang harus dieksekusi secara berkala, tetapi tidak terlalu sering (misalnya, menangani peristiwa scroll).

Contoh Menggunakan Debouncing:

“`javascript
import { debounce } from ‘lodash’;

class MyComponent extends React.Component {
constructor(props) {
super(props);
this.state = { searchTerm: ” };
this.handleSearch = debounce(this.handleSearch.bind(this), 300);
}

handleInputChange = (event) => {
this.setState({ searchTerm: event.target.value });
this.handleSearch();
};

handleSearch() {
console.log(‘Searching for:’, this.state.searchTerm);
// Panggil fungsi pencarian Anda di sini
}

render() {
return (

);
}
}
“`

5. Praktik Terbaik untuk Mencegah Kedipan Komponen

Mencegah kedipan komponen membutuhkan pendekatan proaktif dan kepatuhan terhadap praktik terbaik dalam pengembangan React. Berikut beberapa strategi penting untuk meminimalkan risiko kedipan:

5.1. Meminimalkan Perubahan State

Perubahan state adalah pemicu umum untuk render ulang, jadi meminimalkan jumlah dan frekuensi perubahan state sangat penting untuk meningkatkan kinerja. Pertimbangkan tips berikut:

  • Rancang State Komponen Secara Efisien: Hanya simpan data yang benar-benar diperlukan untuk komponen dalam state. Hindari menyimpan data yang dapat diturunkan dari props atau data state lainnya.
  • Hindari State yang Berlebihan: Hindari menyimpan informasi redundan atau duplikat di state. Struktur state Anda sedemikian rupa sehingga setiap bagian data hanya memiliki satu sumber kebenaran.
  • Kelompokkan Pembaruan State: Jika Anda perlu memperbarui beberapa bagian dari state, lakukan dalam satu panggilan ke setState atau menggunakan fungsi updater untuk memastikan React dapat mengoptimalkan pembaruan.

5.2. Meminimalkan Render Ulang yang Tidak Perlu

Mengurangi render ulang yang tidak perlu sangat penting untuk meningkatkan kinerja dan mencegah kedipan. Berikut beberapa strategi untuk meminimalkan render ulang:

  • Gunakan Teknik Memoization Secara Strategis: Terapkan React.memo, useMemo, dan useCallback untuk mencegah render ulang dan perhitungan ulang yang tidak perlu. Identifikasi komponen dan fungsi mana yang mendapat manfaat paling banyak dari memoization.
  • Hindari Perubahan Props yang Tidak Perlu: Pastikan props yang dilewati ke komponen tidak berubah kecuali benar-benar diperlukan. Hindari membuat objek atau array baru dalam siklus render, karena ini akan selalu menghasilkan props baru yang menyebabkan render ulang.

5.3. Mengoptimalkan Props Passing

Cara Anda melewati props ke komponen dapat memengaruhi kinerja. Pertimbangkan teknik berikut untuk mengoptimalkan passing props:

  • Gunakan Konteks untuk Menghindari Prop Drilling: Jika Anda perlu melewati props melalui beberapa tingkat hierarki komponen, gunakan konteks untuk menghindari prop drilling. Konteks memungkinkan Anda untuk membagikan data di antara komponen tanpa harus melewati props secara manual di setiap tingkat.
  • Gunakan Komposisi untuk Passing Props yang Efisien: Gunakan komposisi untuk melewati props ke komponen turunan tanpa harus me-render ulang komponen induk. Komposisi memungkinkan Anda untuk menyusun komponen bersama-sama dalam cara yang fleksibel dan efisien.

5.4. Mengelola Efek Samping dengan Hati-hati

Efek samping dapat menyebabkan render ulang yang tidak terduga dan masalah kinerja lainnya. Berikut cara mengelola efek samping dengan hati-hati:

  • Gunakan useEffect dengan Array Dependensi yang Tepat: Pastikan array dependensi dalam useEffect Anda menyertakan semua nilai yang digunakan efek tersebut. Ini akan mencegah efek agar tidak dijalankan lebih sering dari yang diperlukan.
  • Bersihkan Efek Samping dengan Benar: Jika efek samping Anda membuat timer, langganan, atau sumber daya lainnya, bersihkan sumber daya tersebut ketika komponen di-unmount atau ketika dependensi efek berubah. Ini akan mencegah kebocoran memori dan masalah kinerja lainnya.

5.5. Mengoptimalkan Daftar Panjang

Me-render daftar panjang item dapat menjadi mahal, terutama jika setiap item kompleks. Berikut beberapa teknik untuk mengoptimalkan daftar panjang:

  • Gunakan Windowing atau Virtualisasi: Windowing atau virtualisasi hanya me-render item yang terlihat di area pandang. Ketika pengguna men-scroll, item baru di-render dan item lama di-unrender. Ini dapat secara signifikan meningkatkan kinerja untuk daftar panjang.
  • Hindari Me-render Semua Item Sekaligus: Hindari me-render semua item dalam daftar sekaligus. Sebagai gantinya, render batch item dan gunakan scrolling malas untuk memuat lebih banyak item saat pengguna men-scroll.

5.6. Kode-Splitting

Kode-splitting adalah teknik membagi aplikasi Anda menjadi bundel-bundel yang lebih kecil yang dapat dimuat sesuai permintaan. Hal ini dapat mengurangi waktu muat awal dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

  • Manfaat Kode-Splitting untuk Kinerja: Kode-splitting dapat mengurangi waktu muat awal dengan hanya memuat kode yang diperlukan untuk tampilan awal. Ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat aplikasi Anda terasa lebih responsif.
  • Bagaimana Kode-Splitting Dapat Mengurangi Waktu Muat Awal: Dengan membagi kode Anda menjadi bundel-bundel yang lebih kecil, Anda dapat menghindari memuat semua kode sekaligus. Ini dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memuat dan me-render tampilan awal aplikasi Anda.

6. Studi Kasus: Memperbaiki Kedipan di Aplikasi Nyata

Untuk mengilustrasikan penerapan praktis dari teknik-teknik yang dibahas, mari kita pertimbangkan beberapa studi kasus:

6.1. Contoh Studi Kasus: Mengidentifikasi dan Memperbaiki Kedipan di Aplikasi Daftar Tugas

Bayangkan sebuah aplikasi daftar tugas di mana tugas-tugas berkedip setiap kali tugas baru ditambahkan. Menggunakan React Profiler, Anda mengidentifikasi bahwa komponen daftar tugas me-render ulang setiap kali tugas baru ditambahkan, meskipun tugas-tugas yang ada belum berubah.

Solusi:

  • Terapkan React.memo ke komponen tugas individual untuk mencegah render ulang jika props tugas belum berubah.
  • Gunakan immutabilitas data untuk memperbarui daftar tugas. Alih-alih memodifikasi daftar yang ada, buat salinan baru dengan tugas baru yang ditambahkan.

6.2. Contoh Studi Kasus: Mengoptimalkan Dasbor untuk Kinerja yang Lebih Baik

Sebuah dasbor menampilkan berbagai metrik dan bagan berkinerja lambat dan berkedip setiap kali metrik baru diperbarui. Menggunakan Alat Pengembang Browser, Anda mengidentifikasi bahwa beberapa komponen melakukan perhitungan yang mahal dalam siklus render.

Solusi:

  • Gunakan useMemo untuk memmemo hasil perhitungan yang mahal.
  • Gunakan useCallback untuk memmemo fungsi yang dilewati sebagai

omcoding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *