Thursday

19-06-2025 Vol 19

The min-content & max-content #1 (columns)

Memahami `min-content` dan `max-content` dalam CSS Grid Layout (Bagian 1: Kolom)

CSS Grid Layout menawarkan kontrol yang luar biasa atas tata letak halaman web, dan salah satu aspek yang paling kuat adalah kemampuan untuk menentukan ukuran trek berdasarkan kontennya. Dua kata kunci yang sangat berguna untuk ini adalah `min-content` dan `max-content`. Dalam seri posting blog ini, kita akan menjelajahi `min-content` dan `max-content` secara mendalam, dimulai dengan fokus pada bagaimana mereka memengaruhi ukuran kolom dalam Grid Layout.

Mengapa Memahami `min-content` dan `max-content` Penting?

Memahami bagaimana `min-content` dan `max-content` bekerja memungkinkan Anda membuat tata letak yang lebih responsif dan adaptif. Alih-alih hanya menggunakan unit tetap seperti piksel atau persentase, Anda dapat membuat kolom dan baris yang secara dinamis menyesuaikan ukurannya berdasarkan konten yang mereka pegang. Ini sangat penting untuk desain web modern, di mana kita perlu mendukung berbagai ukuran layar dan jenis konten.

Kerangka Artikel

  1. Pendahuluan
    • Apa itu `min-content` dan `max-content`?
    • Mengapa mereka penting dalam CSS Grid Layout?
    • Gambaran umum tentang apa yang akan dibahas dalam artikel ini (fokus pada kolom).
  2. Memahami `min-content`
    • Definisi formal dari `min-content`.
    • Bagaimana `min-content` dihitung?
      • Mempertimbangkan panjang kata, istirahat baris eksplisit, dan elemen yang tidak dapat dipecah.
    • Contoh kode dan visual yang menggambarkan perilaku `min-content`.
      • Contoh dengan kata-kata panjang.
      • Contoh dengan URL panjang.
      • Contoh dengan elemen yang tidak dapat dipecah (misalnya, gambar).
    • Kasus penggunaan praktis untuk `min-content`.
      • Memastikan kolom tidak pernah terlalu sempit sehingga kontennya tumpang tindih.
      • Menciptakan tata letak responsif yang menangani konten dengan panjang yang bervariasi.
  3. Memahami `max-content`
    • Definisi formal dari `max-content`.
    • Bagaimana `max-content` dihitung?
      • Mempertimbangkan panjang konten tanpa istirahat baris paksa.
    • Contoh kode dan visual yang menggambarkan perilaku `max-content`.
      • Contoh dengan teks panjang tanpa spasi.
      • Contoh dengan elemen yang ingin diperluas untuk mengisi ruang yang tersedia.
    • Kasus penggunaan praktis untuk `max-content`.
      • Memungkinkan kolom untuk memperluas untuk mengakomodasi konten terpanjang.
      • Menciptakan tata letak di mana beberapa kolom berbagi ruang yang tersedia.
  4. Perbandingan `min-content` dan `max-content`
    • Perbedaan utama antara kedua nilai.
    • Kapan menggunakan satu daripada yang lain.
    • Contoh kode yang menyoroti perbedaan dalam perilaku.
  5. Menggabungkan `min-content` dan `max-content` dengan Fungsi Lain
    • Menggunakan `minmax()` dengan `min-content` dan `max-content`.
    • Menggunakan `fit-content()` dengan `min-content` dan `max-content`.
    • Contoh kode dan visual yang menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi ini dapat digunakan bersama-sama.
  6. Praktik Terbaik dan Pertimbangan Kinerja
    • Kiat untuk menggunakan `min-content` dan `max-content` secara efektif.
    • Pertimbangan kinerja (misalnya, tata letak ulang yang berlebihan).
  7. Kesimpulan
    • Ringkasan poin-poin utama.
    • Tinjauan singkat tentang apa yang akan dibahas dalam bagian selanjutnya dari seri ini (fokus pada baris).

Pendahuluan

CSS Grid Layout telah merevolusi cara kita membangun tata letak web. Dengan kemampuannya yang fleksibel dan kuat, kita dapat membuat tata letak yang kompleks dan responsif dengan mudah. Salah satu fitur utama Grid Layout adalah kemampuan untuk mengontrol ukuran trek (kolom dan baris) secara tepat. Di antara berbagai opsi untuk menentukan ukuran trek, kata kunci `min-content` dan `max-content` menonjol karena kemampuan mereka untuk menyesuaikan ukuran trek berdasarkan konten di dalamnya.

Apa itu `min-content` dan `max-content`?

`min-content` dan `max-content` adalah nilai properti CSS yang digunakan untuk menentukan ukuran intrinsik minimum dan maksimum suatu elemen. Dalam konteks Grid Layout, mereka digunakan untuk menentukan ukuran minimum dan maksimum kolom atau baris, berdasarkan konten dalam sel grid tersebut.

  • `min-content`: Merepresentasikan ukuran terkecil yang mungkin untuk sebuah elemen tanpa menyebabkan luapan (overflow). Intinya, ini adalah ukuran yang dibutuhkan agar konten *tidak* kehilangan informasi.
  • `max-content`: Merepresentasikan ukuran ideal yang dibutuhkan sebuah elemen agar kontennya ditampilkan tanpa istirahat baris yang tidak perlu (dalam konteks teks) atau pemotongan. Ini adalah ukuran yang dibutuhkan agar konten ditampilkan *sebaik* mungkin.

Mengapa mereka penting dalam CSS Grid Layout?

Menggunakan `min-content` dan `max-content` dalam Grid Layout memungkinkan kita membuat tata letak yang lebih adaptif dan responsif. Mereka memungkinkan kolom dan baris menyesuaikan ukurannya secara dinamis berdasarkan konten yang mereka pegang, memastikan bahwa konten selalu ditampilkan dengan benar, terlepas dari ukuran layar atau ukuran konten.

Gambaran umum tentang apa yang akan dibahas dalam artikel ini.

Dalam artikel ini, kita akan berfokus pada bagaimana `min-content` dan `max-content` memengaruhi ukuran kolom dalam Grid Layout. Kita akan membahas definisi formal dari masing-masing nilai, bagaimana mereka dihitung, contoh kode dan visual untuk mengilustrasikan perilaku mereka, kasus penggunaan praktis, dan bagaimana mereka dapat dikombinasikan dengan fungsi lain seperti `minmax()` dan `fit-content()`. Terakhir, kita akan membahas praktik terbaik dan pertimbangan kinerja saat menggunakan `min-content` dan `max-content`.

Memahami `min-content`

`min-content` adalah kata kunci CSS yang mewakili ukuran terkecil yang mungkin dari sebuah elemen tanpa menyebabkan luapan konten. Dalam konteks Grid Layout, ini berarti lebar minimum sebuah kolom atau tinggi minimum sebuah baris, yang diperlukan untuk menampung kontennya tanpa kehilangan informasi. Mari kita uraikan definisinya secara lebih rinci.

Definisi formal dari `min-content`.

Menurut spesifikasi CSS, `min-content` mewakili ukuran yang diperlukan untuk menampung “konten intrinsik minimum” dari sebuah elemen. Ini adalah ukuran di mana, jika elemen menjadi lebih kecil, konten akan mulai meluap, dipotong, atau informasi penting akan hilang.

Bagaimana `min-content` dihitung?

Perhitungan `min-content` bergantung pada jenis konten yang ada dalam elemen. Secara umum, itu dihitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Panjang Kata: Untuk teks, `min-content` biasanya ditentukan oleh kata terpanjang dalam sebuah kalimat. Browser akan mencoba untuk tidak memecah kata-kata di tengah, sehingga lebar minimum harus cukup lebar untuk menampung kata terpanjang.
  • Istirahat Baris Eksplisit: Jika ada istirahat baris eksplisit (misalnya, menggunakan tag `
    `), `min-content` akan dihitung berdasarkan segmen terpanjang *antara* istirahat baris.
  • Elemen yang Tidak Dapat Dipecah: Elemen-elemen tertentu, seperti gambar atau elemen dengan `white-space: nowrap`, tidak dapat dipecah. Ukuran elemen-elemen ini berkontribusi langsung ke `min-content`.

Contoh kode dan visual yang menggambarkan perilaku `min-content`.

Untuk lebih memahami bagaimana `min-content` bekerja, mari kita lihat beberapa contoh kode.

Contoh dengan kata-kata panjang.

Pertimbangkan kode HTML berikut:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item">pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis</div>
      <div class="grid-item">Some shorter text.</div>
    </div>
  

Dan CSS berikut:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: min-content auto;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam contoh ini, kolom pertama diatur ke `min-content`. Akibatnya, lebarnya akan menjadi cukup lebar untuk menampung kata terpanjang (“pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis”) tanpa memecahnya. Kolom kedua akan mengisi sisa ruang yang tersedia.

Contoh dengan URL panjang.

Sekarang, mari kita lihat contoh dengan URL panjang:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item">https://www.example.com/very/long/path/to/a/resource/that/should/not/be/broken</div>
      <div class="grid-item">Some shorter text.</div>
    </div>
  

Dengan CSS yang sama:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: min-content auto;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Mirip dengan contoh sebelumnya, kolom pertama akan menyesuaikan lebarnya untuk menampung URL panjang tanpa memecahnya. Ini memastikan bahwa URL tetap utuh dan dapat dibaca.

Contoh dengan elemen yang tidak dapat dipecah (misalnya, gambar).

Terakhir, pertimbangkan contoh dengan gambar:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item"><img src="image.jpg" alt="Image"></div>
      <div class="grid-item">Some shorter text.</div>
    </div>
  

Dengan CSS yang sama:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: min-content auto;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam hal ini, kolom pertama akan menyesuaikan lebarnya agar sesuai dengan lebar gambar. Karena gambar tidak dapat dipecah, kolom akan menjadi selebar gambar.

Kasus penggunaan praktis untuk `min-content`.

Berikut adalah beberapa kasus penggunaan praktis untuk `min-content`:

  • Memastikan kolom tidak pernah terlalu sempit sehingga kontennya tumpang tindih: `min-content` dapat digunakan untuk memastikan bahwa kolom selalu cukup lebar untuk menampung kontennya, mencegah tumpang tindih dan masalah tata letak lainnya.
  • Menciptakan tata letak responsif yang menangani konten dengan panjang yang bervariasi: `min-content` sangat berguna untuk membuat tata letak yang responsif terhadap konten. Ini memungkinkan kolom untuk menyesuaikan ukurannya secara dinamis berdasarkan konten yang mereka pegang, memastikan bahwa tata letak selalu terlihat bagus, terlepas dari ukuran layar atau panjang konten.

Memahami `max-content`

`max-content` adalah kata kunci CSS yang mewakili ukuran ideal yang dibutuhkan sebuah elemen agar kontennya ditampilkan tanpa istirahat baris yang tidak perlu (dalam konteks teks) atau pemotongan. Dalam Grid Layout, ini berarti lebar maksimum sebuah kolom atau tinggi maksimum sebuah baris, yang dibutuhkan untuk menampilkan kontennya tanpa melanggar kata-kata atau memotong elemen. Mari kita telaah lebih lanjut definisinya.

Definisi formal dari `max-content`.

Menurut spesifikasi CSS, `max-content` mewakili ukuran yang diperlukan untuk menampung “konten intrinsik maksimum” dari sebuah elemen. Ini adalah ukuran di mana, jika elemen menjadi lebih besar, tidak ada keuntungan visual tambahan yang diperoleh dengan memberikan lebih banyak ruang.

Bagaimana `max-content` dihitung?

Perhitungan `max-content` juga bergantung pada jenis konten yang ada dalam elemen. Secara umum, itu dihitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Panjang konten tanpa istirahat baris paksa: Untuk teks, `max-content` dihitung sebagai lebar konten jika tidak ada istirahat baris paksa (misalnya, tidak ada `white-space: normal`). Ini berarti browser akan mencoba untuk menampilkan semua teks dalam satu baris, jika mungkin.

Contoh kode dan visual yang menggambarkan perilaku `max-content`.

Untuk lebih memahami bagaimana `max-content` bekerja, mari kita lihat beberapa contoh kode.

Contoh dengan teks panjang tanpa spasi.

Pertimbangkan kode HTML berikut:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item">Thisistextwithoutanyspaceswhatsoevertoillustratethemaxcontentproperty.</div>
      <div class="grid-item">Some shorter text.</div>
    </div>
  

Dan CSS berikut:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: max-content auto;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam contoh ini, kolom pertama diatur ke `max-content`. Akibatnya, lebarnya akan menjadi cukup lebar untuk menampung seluruh string teks panjang tanpa memecahnya menjadi beberapa baris. Kolom kedua akan mengisi sisa ruang yang tersedia.

Contoh dengan elemen yang ingin diperluas untuk mengisi ruang yang tersedia.

Sekarang, mari kita lihat contoh dengan elemen yang ingin diperluas untuk mengisi ruang yang tersedia:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item"><button>Click Me</button></div>
      <div class="grid-item">Some shorter text.</div>
    </div>
  

Dengan CSS yang sama:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: max-content auto;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam hal ini, kolom pertama akan menyesuaikan lebarnya agar sesuai dengan lebar tombol “Click Me”. Jika tombol memiliki padding atau margin, kolom akan menjadi selebar tombol termasuk padding dan margin tersebut.

Kasus penggunaan praktis untuk `max-content`.

Berikut adalah beberapa kasus penggunaan praktis untuk `max-content`:

  • Memungkinkan kolom untuk memperluas untuk mengakomodasi konten terpanjang: `max-content` dapat digunakan untuk memastikan bahwa kolom selalu cukup lebar untuk menampung konten terpanjang, mencegah pemotongan dan masalah tata letak lainnya.
  • Menciptakan tata letak di mana beberapa kolom berbagi ruang yang tersedia: `max-content` dapat digunakan untuk menciptakan tata letak di mana beberapa kolom berbagi ruang yang tersedia. Dalam hal ini, kolom dengan `max-content` akan mengambil sebanyak mungkin ruang yang dibutuhkan untuk menampilkan kontennya, dan kolom lainnya akan berbagi sisa ruang yang tersedia.

Perbandingan `min-content` dan `max-content`

Sekarang kita telah memahami `min-content` dan `max-content` secara individual, mari kita bandingkan mereka secara langsung untuk menyoroti perbedaan utama dan kapan menggunakan satu daripada yang lain.

Perbedaan utama antara kedua nilai.

Perbedaan utama antara `min-content` dan `max-content` adalah bahwa `min-content` mewakili ukuran *minimum* yang diperlukan untuk menampung konten tanpa kehilangan informasi, sementara `max-content` mewakili ukuran *ideal* yang dibutuhkan untuk menampilkan konten tanpa istirahat baris yang tidak perlu atau pemotongan.

  • `min-content`: Berfokus pada mencegah luapan dan memastikan bahwa semua konten penting tetap terlihat.
  • `max-content`: Berfokus pada menampilkan konten sebaik mungkin, memungkinkan elemen untuk memperluas untuk menampung kontennya tanpa memecah kata atau memotong elemen.

Kapan menggunakan satu daripada yang lain.

Pilihan antara `min-content` dan `max-content` bergantung pada kebutuhan tata letak spesifik Anda:

  • Gunakan `min-content` ketika:
    • Anda perlu memastikan bahwa kolom tidak pernah menjadi terlalu sempit sehingga kontennya tumpang tindih atau menjadi tidak dapat dibaca.
    • Anda berurusan dengan konten yang memiliki panjang yang sangat bervariasi, dan Anda ingin kolom menyesuaikan ukurannya secara dinamis berdasarkan konten.
    • Anda ingin membuat tata letak yang responsif terhadap konten yang berorientasi pada konten.
  • Gunakan `max-content` ketika:
    • Anda ingin memungkinkan kolom untuk memperluas untuk mengakomodasi konten terpanjang.
    • Anda ingin membuat tata letak di mana beberapa kolom berbagi ruang yang tersedia, dan Anda ingin kolom dengan `max-content` mengambil sebanyak mungkin ruang yang dibutuhkan untuk menampilkan kontennya.
    • Anda mengutamakan tampilan optimal konten, meskipun itu berarti kolom mungkin menjadi lebih lebar daripada yang Anda inginkan dalam beberapa kasus.

Contoh kode yang menyoroti perbedaan dalam perilaku.

Mari kita lihat contoh kode yang menyoroti perbedaan dalam perilaku antara `min-content` dan `max-content`:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item min-content">This is a very long word: pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis</div>
      <div class="grid-item max-content">This is a very long word: pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis</div>
    </div>
  

    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: min-content max-content;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }

    .min-content {
      grid-column: 1;
    }

    .max-content {
      grid-column: 2;
    }
  

Dalam contoh ini, kolom pertama diatur ke `min-content`, dan kolom kedua diatur ke `max-content`. Akibatnya, kolom pertama akan cukup lebar untuk menampung kata terpanjang tanpa memecahnya (seperti yang kita lihat sebelumnya), sementara kolom kedua akan memperluas untuk menampung seluruh kalimat tanpa memecah kata-kata.

Menggabungkan `min-content` dan `max-content` dengan Fungsi Lain

`min-content` dan `max-content` dapat dikombinasikan dengan fungsi CSS lainnya, seperti `minmax()` dan `fit-content()`, untuk menciptakan tata letak yang lebih fleksibel dan responsif. Mari kita jelajahi bagaimana fungsi-fungsi ini dapat digunakan bersama-sama.

Menggunakan `minmax()` dengan `min-content` dan `max-content`.

Fungsi `minmax()` memungkinkan Anda untuk menentukan ukuran minimum dan maksimum untuk sebuah trek grid. Ini sangat berguna untuk mengontrol rentang ukuran kolom atau baris. Anda dapat menggunakan `min-content` dan `max-content` sebagai nilai minimum atau maksimum dalam fungsi `minmax()`.

Contoh:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: minmax(min-content, 1fr) 200px;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam contoh ini, kolom pertama memiliki ukuran minimum `min-content` dan ukuran maksimum `1fr`. Ini berarti kolom akan menjadi selebar konten minimumnya, tetapi juga dapat memperluas untuk mengisi ruang yang tersisa yang tersedia, hingga proporsi `1fr`. Kolom kedua memiliki lebar tetap 200px.

Menggunakan `fit-content()` dengan `min-content` dan `max-content`.

Fungsi `fit-content()` membatasi ukuran trek ke argumen yang diberikan, tetapi tidak lebih kecil dari ukuran konten minimum (yaitu, `min-content`). Ini berguna untuk membuat kolom yang tumbuh hingga ukuran tertentu, tetapi tidak lebih besar dari itu.

Contoh:


    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: fit-content(300px) 200px;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam contoh ini, kolom pertama memiliki ukuran `fit-content(300px)`. Ini berarti kolom akan tumbuh hingga 300px, kecuali jika kontennya lebih kecil dari itu, dalam hal ini kolom akan menyesuaikan ukurannya ke konten. Kolom kedua memiliki lebar tetap 200px.

Contoh kode dan visual yang menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi ini dapat digunakan bersama-sama.

Mari kita gabungkan kedua fungsi untuk membuat tata letak yang lebih kompleks:


    <div class="grid-container">
      <div class="grid-item">This is a very long word: pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis</div>
      <div class="grid-item">Some shorter text.</div>
      <div class="grid-item">Another item.</div>
    </div>
  

    .grid-container {
      display: grid;
      grid-template-columns: minmax(min-content, fit-content(400px)) 1fr;
      border: 1px solid black;
    }

    .grid-item {
      padding: 10px;
      border: 1px solid blue;
    }
  

Dalam contoh ini, kolom pertama memiliki ukuran minimum `min-content` dan ukuran maksimum `fit-content(400px)`. Ini berarti kolom akan cukup lebar untuk menampung kata terpanjang tanpa memecahnya, tetapi tidak akan lebih lebar dari 400px. Kolom kedua akan mengisi sisa ruang yang tersedia.

Praktik Terbaik dan Pertimbangan Kinerja

Meskipun `min-content` dan `max-content` adalah alat yang ampuh, penting untuk menggunakannya secara efektif dan mempertimbangkan implikasi kinerjanya. Berikut adalah beberapa praktik terbaik dan pertimbangan kinerja:

Kiat untuk menggunakan `min-content` dan `max-content` secara efektif.

  • Gunakan mereka secara bijaksana: Jangan menggunakan `min-content` atau `max-content` secara berlebihan. Hanya gunakan mereka ketika Anda benar-benar perlu untuk membuat tata letak yang adaptif terhadap konten.
  • Kombinasikan mereka dengan fungsi lain: Gabungkan `min-content` dan `max-content` dengan fungsi lain seperti `minmax()` dan `fit-content()` untuk mengontrol ukuran trek grid Anda lebih lanjut.
  • Uji tata letak Anda: Uji tata letak Anda pada berbagai ukuran layar dan jenis konten untuk memastikan bahwa mereka terlihat bagus dan berfungsi dengan benar.

Pertimbangan kinerja (misalnya, tata letak ulang yang berlebihan).

  • Tata letak ulang: Menggunakan `min-content` dan `max-content` dapat menyebabkan tata letak ulang yang lebih sering, terutama jika konten berubah secara dinamis. Ini dapat memengaruhi kinerja, terutama pada tata letak yang kompleks.
  • Optimalkan konten: Optimalkan konten Anda untuk mengurangi kebutuhan untuk tata letak ulang. Misalnya, hindari menggunakan kata-kata yang sangat panjang atau URL yang tidak perlu panjang.
  • Gunakan properti `contain`: Properti `contain` dapat digunakan untuk mengisolasi bagian-bagian tata letak Anda dan mengurangi jumlah tata letak ulang yang diperlukan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi `min-content` dan `max-content` secara mendalam, dengan fokus pada bagaimana mereka memengaruhi ukuran kolom dalam Grid Layout. Kita telah membahas definisi formal dari masing-masing nilai, bagaimana mereka dihitung, contoh kode dan visual untuk mengilustrasikan perilaku mereka, kasus penggunaan praktis, dan bagaimana mereka dapat dikombinasikan dengan fungsi lain seperti `minmax()` dan `fit-content()`. Kita juga telah membahas praktik terbaik dan pertimbangan kinerja saat menggunakan `min-content` dan `max-content`.

Memahami `min-content` dan `max-content` adalah kunci untuk membuat tata letak yang lebih responsif dan adaptif. Dengan menggunakan nilai-nilai ini secara efektif, Anda dapat membuat kolom dan baris yang menyesuaikan ukurannya secara dinamis berdasarkan konten yang mereka pegang, memastikan bahwa konten selalu ditampilkan dengan benar, terlepas dari ukuran layar atau ukuran konten.

Dalam bagian selanjutnya dari seri ini, kita akan membahas bagaimana `min-content` dan `max-content` memengaruhi ukuran *baris* dalam Grid Layout. Nantikan!

“`

omcoding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *