Wednesday

18-06-2025 Vol 19

Da Glória ao Caos: como CJS e ESM dividem o JavaScript até hoje

Dari Kemuliaan ke Kekacauan: Bagaimana CJS dan ESM Membagi JavaScript Hingga Saat Ini

JavaScript, bahasa yang mendominasi web, memiliki sejarah panjang dan berliku. Bagian penting dari sejarah itu adalah evolusi sistem modulnya. Dari CommonJS (CJS), yang lahir di luar browser, hingga ECMAScript Modules (ESM), standar resmi, perjalanan ini diwarnai oleh konflik, kompromi, dan fragmentasi yang terus memengaruhi pengembangan JavaScript hingga saat ini. Artikel ini akan mengupas tuntas kisah itu, menelusuri akar, dampak, dan masa depan CJS dan ESM.

Daftar Isi

  1. Pendahuluan
  2. Kelahiran CommonJS (CJS): JavaScript di Luar Browser
    • Mengapa CJS Muncul?
    • Bagaimana CJS Bekerja? (require dan module.exports)
    • Keuntungan dan Keterbatasan CJS
  3. Munculnya ECMAScript Modules (ESM): Standarisasi untuk Browser
    • Mengapa ESM Dibutuhkan?
    • Bagaimana ESM Bekerja? (import dan export)
    • Keuntungan dan Keterbatasan ESM
  4. Pertempuran Sistem Modul: CJS vs ESM
    • Perbedaan Utama Antara CJS dan ESM
    • Mengapa Migrasi dari CJS ke ESM Sulit?
    • Dampak Fragmentasi pada Ekosistem JavaScript
  5. Solusi dan Jembatan: Menjembatani Kesenjangan
    • Transpiler (Babel, TypeScript)
    • Bundler (Webpack, Parcel, Rollup)
    • Dual Package Hazard dan Cara Menghindarinya
  6. Masa Depan Sistem Modul JavaScript
    • Peran Node.js dalam Evolusi ESM
    • WebAssembly (Wasm) dan Implikasinya
    • Praktik Terbaik untuk Pengembangan Modul JavaScript
  7. Kesimpulan

1. Pendahuluan

Sistem modul dalam JavaScript memainkan peran penting dalam mengatur dan memelihara kode. Tanpa sistem modul, proyek JavaScript akan dengan cepat menjadi kekacauan kode yang tidak terstruktur dan sulit dikelola. CJS dan ESM adalah dua sistem modul utama yang telah mendominasi lanskap JavaScript selama bertahun-tahun. Memahami sejarah dan perbedaan antara keduanya sangat penting bagi setiap pengembang JavaScript modern.

2. Kelahiran CommonJS (CJS): JavaScript di Luar Browser

Mengapa CJS Muncul?

Sebelum CJS, JavaScript terutama digunakan di browser. Kode JavaScript yang sederhana dapat langsung disisipkan ke dalam halaman HTML. Namun, seiring dengan meningkatnya kompleksitas aplikasi web, kebutuhan akan cara untuk mengatur kode JavaScript menjadi lebih jelas. CJS lahir untuk memenuhi kebutuhan ini, khususnya di lingkungan server-side dengan Node.js.

Bagaimana CJS Bekerja? (require dan module.exports)

CJS menggunakan dua konstruksi utama untuk mengelola modul:

  • require(): Fungsi ini digunakan untuk mengimpor modul lain. Ketika require('nama_modul') dipanggil, Node.js akan mencari modul tersebut di sistem file atau di direktori node_modules.
  • module.exports: Objek ini digunakan untuk mengekspor nilai-nilai dari modul. Setiap nilai yang ditetapkan ke module.exports akan tersedia untuk modul lain yang mengimpornya menggunakan require().

Contoh:

moduleA.js:


    const nilai = 10;
    function tambah(a, b) {
      return a + b;
    }

    module.exports = {
      nilai,
      tambah
    };
  

moduleB.js:


    const moduleA = require('./moduleA');

    console.log(moduleA.nilai); // Output: 10
    console.log(moduleA.tambah(5, 3)); // Output: 8
  

Keuntungan dan Keterbatasan CJS

Keuntungan:

  • Sederhana dan mudah dipahami: Sintaks require() dan module.exports cukup mudah dipelajari.
  • Sinkronus: Memastikan bahwa dependensi sudah tersedia saat kode dijalankan. Ini penting untuk lingkungan server-side di mana latensi biasanya lebih rendah.
  • Ekosistem Node.js yang matang: CJS telah menjadi sistem modul standar di Node.js selama bertahun-tahun, menghasilkan ekosistem modul yang besar dan kaya.

Keterbatasan:

  • Sinkronus: Walaupun keuntungan di server, sifat sinkronus require() tidak ideal untuk browser, di mana memuat modul secara sinkronus dapat memblokir rendering halaman.
  • Tidak distandarisasi untuk browser: CJS tidak pernah menjadi bagian dari spesifikasi JavaScript resmi.
  • Tidak mendukung analisis statis secara alami: Karena sifat dinamis dari require(), sulit bagi alat untuk menganalisis dependensi modul secara statis sebelum runtime.

3. Munculnya ECMAScript Modules (ESM): Standarisasi untuk Browser

Mengapa ESM Dibutuhkan?

Keterbatasan CJS, terutama sifat sinkronusnya dan kurangnya standarisasi browser, membuka jalan bagi ESM. ESM dirancang untuk mengatasi masalah ini dan menyediakan sistem modul standar yang dapat digunakan baik di browser maupun di lingkungan server-side.

Bagaimana ESM Bekerja? (import dan export)

ESM menggunakan kata kunci import dan export untuk mengelola modul:

  • import: Digunakan untuk mengimpor modul lain. ESM mendukung named imports dan default imports.
  • export: Digunakan untuk mengekspor nilai-nilai dari modul. ESM mendukung named exports dan default exports.

Contoh:

moduleA.js:


    export const nilai = 10;
    export function tambah(a, b) {
      return a + b;
    }

    // Atau, ekspor default:
    // export default function sesuatu(a, b) { ... }
  

moduleB.js:


    import { nilai, tambah } from './moduleA.js';

    console.log(nilai); // Output: 10
    console.log(tambah(5, 3)); // Output: 8

    // Atau, jika mengekspor default:
    // import sesuatu from './moduleA.js';
  

Keuntungan dan Keterbatasan ESM

Keuntungan:

  • Standar resmi: ESM adalah bagian dari spesifikasi JavaScript resmi (ECMAScript).
  • Asinkronus: ESM menggunakan pemuatan modul asinkronus (dynamic imports), yang ideal untuk browser karena tidak memblokir rendering halaman.
  • Analisis statis: Sintaks import dan export statis memungkinkan alat untuk menganalisis dependensi modul sebelum runtime, yang mengarah pada optimasi yang lebih baik (tree shaking).

Keterbatasan:

  • Kompleksitas awal: Sintaks ESM sedikit lebih kompleks daripada CJS.
  • Dukungan yang tidak konsisten: Dukungan ESM di Node.js membutuhkan waktu untuk matang dan masih memiliki beberapa nuansa.
  • Masalah kompatibilitas: Menggabungkan CJS dan ESM dalam proyek yang sama dapat menimbulkan masalah kompatibilitas.

4. Pertempuran Sistem Modul: CJS vs ESM

Perbedaan Utama Antara CJS dan ESM

Berikut adalah tabel yang meringkas perbedaan utama antara CJS dan ESM:

Fitur CommonJS (CJS) ECMAScript Modules (ESM)
Sintaks require() dan module.exports import dan export
Sinkronus/Asinkronus Sinkronus Asinkronus (dengan dynamic imports)
Standar Tidak standar Standar resmi ECMAScript
Analisis Statis Sulit Mudah
Target Server-side (Node.js) Browser dan Server-side

Mengapa Migrasi dari CJS ke ESM Sulit?

Migrasi dari CJS ke ESM bukan tugas yang mudah karena beberapa alasan:

  • Kompatibilitas: CJS dan ESM tidak sepenuhnya kompatibel satu sama lain. Menggunakan keduanya dalam proyek yang sama dapat menyebabkan kesalahan dan perilaku yang tidak terduga.
  • Ekosistem yang besar: Banyak modul Node.js yang ada masih menggunakan CJS. Mengubah semua modul ini ke ESM akan membutuhkan upaya yang sangat besar.
  • Konfigurasi: Mengonfigurasi alat (seperti bundler dan transpiler) untuk bekerja dengan ESM dapat menjadi rumit.

Dampak Fragmentasi pada Ekosistem JavaScript

Fragmentasi antara CJS dan ESM telah menyebabkan beberapa masalah dalam ekosistem JavaScript:

  • Duplikasi usaha: Beberapa pengembang harus menulis versi CJS dan ESM dari modul yang sama untuk memastikan kompatibilitas dengan semua lingkungan.
  • Kebingungan: Pengembang baru sering bingung tentang sistem modul mana yang harus digunakan dan bagaimana mengonfigurasi alat mereka.
  • Kompleksitas: Mengelola dependensi antara modul CJS dan ESM dapat menambah kompleksitas pada proyek.

5. Solusi dan Jembatan: Menjembatani Kesenjangan

Transpiler (Babel, TypeScript)

Transpiler seperti Babel dan TypeScript memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara CJS dan ESM. Mereka memungkinkan pengembang untuk menulis kode menggunakan sintaks ESM dan kemudian mentranspilasi kode tersebut ke CJS atau versi JavaScript yang lebih lama untuk kompatibilitas yang lebih luas.

Bundler (Webpack, Parcel, Rollup)

Bundler seperti Webpack, Parcel, dan Rollup membantu menyatukan banyak file JavaScript menjadi satu atau beberapa berkas yang lebih kecil. Mereka juga dapat digunakan untuk mengubah modul CJS menjadi ESM dan sebaliknya. Bundler melakukan tree shaking untuk menghilangkan kode yang tidak terpakai, menghasilkan ukuran berkas yang lebih kecil dan performa yang lebih baik.

Dual Package Hazard dan Cara Menghindarinya

Dual Package Hazard terjadi ketika sebuah paket memiliki versi CJS dan ESM. Ini dapat menyebabkan masalah jika kedua versi dimuat pada saat yang sama, karena dapat menyebabkan duplikasi kode dan perilaku yang tidak terduga. Untuk menghindari Dual Package Hazard, paket harus mengikuti praktik terbaik seperti:

  • Menggunakan "type": "module" di package.json: Ini memberi tahu Node.js bahwa paket tersebut adalah paket ESM.
  • Menyediakan entri "exports" di package.json: Ini memungkinkan paket untuk secara eksplisit menentukan bagaimana modul-modulnya harus diimpor di lingkungan yang berbeda.
  • Menggunakan ekstensi file .mjs untuk modul ESM: Ini membantu membedakan modul ESM dari modul CJS.

6. Masa Depan Sistem Modul JavaScript

Peran Node.js dalam Evolusi ESM

Node.js secara bertahap meningkatkan dukungan untuk ESM. Versi Node.js yang lebih baru memiliki dukungan ESM yang lebih baik dan mencoba mengatasi beberapa masalah kompatibilitas yang ada. Node.js terus memainkan peran penting dalam evolusi ESM dan akan terus memengaruhi masa depan sistem modul JavaScript.

WebAssembly (Wasm) dan Implikasinya

WebAssembly (Wasm) adalah format biner untuk kode yang dapat dijalankan di browser. Wasm memungkinkan pengembang untuk menulis kode dalam bahasa lain (seperti C++ atau Rust) dan kemudian menjalankannya di browser dengan performa yang mendekati natif. Wasm dapat memengaruhi sistem modul JavaScript di masa depan, karena dapat menyediakan cara untuk menggunakan modul yang ditulis dalam bahasa lain dalam aplikasi JavaScript.

Praktik Terbaik untuk Pengembangan Modul JavaScript

Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk pengembangan modul JavaScript:

  • Gunakan ESM jika memungkinkan: ESM adalah sistem modul standar dan menawarkan banyak keuntungan dibandingkan CJS.
  • Gunakan transpiler dan bundler: Transpiler dan bundler membantu menjembatani kesenjangan antara CJS dan ESM dan memungkinkan Anda untuk menulis kode yang kompatibel dengan berbagai lingkungan.
  • Perhatikan Dual Package Hazard: Pastikan paket Anda tidak mengalami Dual Package Hazard.
  • Tulis kode yang mudah dipelihara: Gunakan gaya penulisan kode yang konsisten dan berikan komentar yang jelas.
  • Uji kode Anda secara menyeluruh: Pastikan kode Anda berfungsi seperti yang diharapkan di berbagai lingkungan.

7. Kesimpulan

Perjalanan sistem modul JavaScript dari CJS ke ESM telah panjang dan penuh tantangan. Walaupun fragmentasi antara CJS dan ESM telah menyebabkan beberapa masalah, ekosistem JavaScript terus berkembang dan menemukan cara untuk menjembatani kesenjangan. Dengan menggunakan transpiler, bundler, dan mengikuti praktik terbaik, pengembang dapat menulis kode JavaScript yang modular, mudah dipelihara, dan kompatibel dengan berbagai lingkungan. Masa depan sistem modul JavaScript cerah, dan ESM siap untuk menjadi sistem modul standar untuk web.

“`

omcoding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *