Static Site Generation (SSG) vs Server-Side Rendering (SSR) in Next.js: A Deep Dive
Next.js adalah framework React yang sangat populer untuk membangun aplikasi web modern. Salah satu kekuatan utamanya adalah fleksibilitasnya dalam hal rendering halaman, menawarkan dua pendekatan utama: Static Site Generation (SSG) dan Server-Side Rendering (SSR). Memahami perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing adalah kunci untuk memilih strategi yang tepat untuk proyek Anda. Artikel ini akan membahas secara mendalam SSG dan SSR di Next.js, membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk kebutuhan spesifik Anda.
Table of Contents
- Introduction
- What is Static Site Generation (SSG)?
- Benefits of SSG
- Drawbacks of SSG
- When to Use SSG?
- How to Implement SSG in Next.js
- What is Server-Side Rendering (SSR)?
- Benefits of SSR
- Drawbacks of SSR
- When to Use SSR?
- How to Implement SSR in Next.js
- SSG vs SSR: A Detailed Comparison
- Incremental Static Regeneration (ISR)
- Benefits of ISR
- How to Implement ISR in Next.js
- Choosing the Right Strategy for Your Project
- Conclusion
Introduction
Dalam pengembangan web modern, performa, SEO (Search Engine Optimization), dan pengalaman pengguna (UX) adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan aplikasi web. Next.js, sebuah framework React yang populer, menyediakan berbagai strategi untuk mengoptimalkan aspek-aspek ini. Dua pendekatan utama yang ditawarkan Next.js adalah Static Site Generation (SSG) dan Server-Side Rendering (SSR). Memahami perbedaan mendasar antara keduanya, kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta kapan menggunakan yang satu daripada yang lain, adalah krusial untuk membangun aplikasi web yang efisien dan efektif. Artikel ini akan membahas secara mendalam SSG dan SSR di Next.js, memberikan panduan komprehensif untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk proyek Anda.
What is Static Site Generation (SSG)?
Static Site Generation (SSG) adalah proses menghasilkan halaman HTML pada waktu build. Artinya, ketika pengguna meminta halaman, server hanya menyajikan file HTML statis yang sudah dibuat sebelumnya. Tidak ada komputasi sisi server yang terjadi pada waktu permintaan. Ini menghasilkan performa yang sangat cepat karena browser dapat langsung merender konten tanpa menunggu server merespons.
Benefits of SSG
SSG menawarkan beberapa keuntungan signifikan:
- Improved Performance: Karena halaman HTML sudah dibuat sebelumnya, server hanya perlu menyajikan file statis. Ini jauh lebih cepat daripada SSR, di mana server harus membuat halaman HTML pada setiap permintaan. Halaman yang dimuat dengan cepat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.
- Enhanced Security: Dengan SSG, tidak ada logika sisi server yang perlu dieksekusi pada waktu permintaan. Ini mengurangi permukaan serangan dan membuat situs web lebih aman terhadap kerentanan.
- Better SEO: Mesin pencari seperti Google menyukai situs web yang cepat dan mudah diindeks. Halaman HTML statis mudah diindeks dan memberi peringkat lebih baik dalam hasil pencarian.
- Increased Scalability: Karena server hanya menyajikan file statis, sangat mudah untuk menskalakan situs web yang dihasilkan dengan SSG. Anda dapat menggunakan Content Delivery Network (CDN) untuk mendistribusikan file statis di seluruh dunia, memastikan waktu respons yang cepat untuk pengguna di mana pun mereka berada.
- Reduced Hosting Costs: Menjalankan server yang hanya menyajikan file statis jauh lebih murah daripada menjalankan server yang perlu menjalankan logika sisi server. Anda bahkan dapat menghosting situs web statis secara gratis di platform seperti Netlify atau Vercel.
Drawbacks of SSG
Meskipun SSG menawarkan banyak keuntungan, ada juga beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:
- Longer Build Times: Jika situs web Anda memiliki banyak konten, waktu build dapat menjadi signifikan karena semua halaman harus dihasilkan pada waktu build. Ini dapat menjadi masalah jika Anda sering memperbarui konten Anda.
- Difficult Data Updates: Jika data yang digunakan untuk menghasilkan halaman berubah, Anda perlu membangun kembali situs web untuk mencerminkan perubahan tersebut. Ini dapat menjadi tidak praktis jika data berubah secara sering atau dinamis.
- Challenges with Dynamic Content: SSG paling cocok untuk konten yang relatif statis. Jika Anda memerlukan banyak konten dinamis, seperti personalisasi atau data yang terus berubah, SSG mungkin bukan pilihan terbaik. Meskipun bisa diakali dengan menggunakan JavaScript sisi klien, ini dapat menghilangkan beberapa manfaat performa dari SSG.
When to Use SSG?
SSG paling cocok untuk situs web yang:
- Sebagian besar kontennya statis (misalnya, blog, situs dokumentasi, halaman arahan).
- Tidak sering memperbarui kontennya.
- Prioritaskan performa dan SEO.
How to Implement SSG in Next.js
Next.js menyediakan dua fungsi utama untuk menerapkan SSG:
getStaticProps
: Fungsi ini memungkinkan Anda untuk mengambil data pada waktu build dan meneruskannya ke halaman sebagai props.getStaticPaths
: Fungsi ini (opsional) memungkinkan Anda untuk menentukan daftar jalur yang akan dibuat secara statis. Ini diperlukan untuk halaman dinamis dengan rute berdasarkan data.
Using getStaticProps
getStaticProps
berjalan hanya pada waktu build dan tidak pernah dieksekusi di sisi klien. Ini memungkinkan Anda untuk mengambil data dari sumber eksternal, seperti API atau database, tanpa memengaruhi performa runtime. Contoh:
Pages/posts/[id].js
import { getPostData, getAllPostIds } from '../../lib/posts';
export async function getStaticProps({ params }) {
const postData = await getPostData(params.id);
return {
props: {
postData,
},
};
}
export async function getStaticPaths() {
const paths = getAllPostIds();
return {
paths,
fallback: false,
};
}
export default function Post({ postData }) {
return (
<div>
<h1>{postData.title}</h1>
<div dangerouslySetInnerHTML={{ __html: postData.contentHtml }} />
</div>
);
}
Using getStaticPaths
getStaticPaths
digunakan bersama dengan getStaticProps
untuk halaman dinamis yang menggunakan rute parameter. Fungsi ini harus mengembalikan daftar semua kemungkinan nilai parameter yang valid. Next.js akan menggunakan daftar ini untuk menghasilkan halaman statis untuk setiap nilai parameter.
Parameter fallback
menentukan apa yang terjadi jika pengguna mencoba mengakses halaman dengan parameter yang tidak ada dalam daftar yang dikembalikan oleh getStaticPaths
.
- fallback: false – Menampilkan halaman 404.
- fallback: true – Menampilkan halaman fallback, sementara Next.js membuat halaman statis untuk parameter tersebut di latar belakang.
- fallback: ‘blocking’ – Seperti
fallback: true
, tetapi pengguna akan menunggu hingga halaman statis dibuat, bukan melihat halaman fallback.
SSG Example
Contoh sederhana untuk menghasilkan halaman statis dengan daftar postingan:
Pages/index.js
import { getSortedPostsData } from '../lib/posts';
export async function getStaticProps() {
const allPostsData = getSortedPostsData();
return {
props: {
allPostsData,
},
};
}
export default function Home({ allPostsData }) {
return (
<ul>
{allPostsData.map(({ id, date, title }) => (
<li key={id}>
{title}
<br />
{id}
<br />
{date}
</li>
))}
</ul>
);
}
What is Server-Side Rendering (SSR)?
Server-Side Rendering (SSR) adalah proses menghasilkan halaman HTML pada server pada setiap permintaan pengguna. Artinya, ketika pengguna meminta halaman, server mengeksekusi kode JavaScript untuk membuat HTML dan mengirimkannya ke browser. Ini memastikan bahwa pengguna selalu melihat konten yang terbaru, tetapi dapat mengakibatkan waktu respons yang lebih lambat.
Benefits of SSR
SSR menawarkan beberapa keuntungan signifikan:
- Dynamic Content Handling: SSR ideal untuk aplikasi yang memerlukan konten yang sangat dinamis dan personalisasi. Karena halaman dihasilkan pada setiap permintaan, Anda dapat dengan mudah menampilkan data yang terbaru dan relevan untuk setiap pengguna.
- Real-time Data: SSR memungkinkan Anda untuk menampilkan data real-time, seperti harga saham atau pembaruan media sosial.
- Improved SEO for Dynamic Content: Meskipun SSG umumnya lebih baik untuk SEO, SSR dapat membantu meningkatkan SEO untuk konten dinamis. Mesin pencari dapat merender HTML yang dihasilkan oleh server, memastikan bahwa konten diindeks dengan benar.
Drawbacks of SSR
SSR juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:
- Slower Initial Load Time: Karena server harus membuat halaman HTML pada setiap permintaan, waktu muat awal bisa lebih lambat dibandingkan dengan SSG. Ini dapat memengaruhi pengalaman pengguna.
- Increased Server Load: SSR menempatkan beban yang lebih besar pada server karena server harus menjalankan kode JavaScript untuk setiap permintaan. Ini dapat memerlukan lebih banyak sumber daya server dan meningkatkan biaya hosting.
- Increased Complexity: Implementasi SSR bisa lebih kompleks daripada SSG karena Anda perlu mengelola logika sisi server.
When to Use SSR?
SSR paling cocok untuk aplikasi web yang:
- Membutuhkan konten yang sangat dinamis dan personalisasi.
- Menampilkan data real-time.
- SEO untuk konten dinamis adalah prioritas.
How to Implement SSR in Next.js
Next.js menyediakan satu fungsi utama untuk menerapkan SSR:
getServerSideProps
: Fungsi ini memungkinkan Anda untuk mengambil data pada setiap permintaan dan meneruskannya ke halaman sebagai props.
Using getServerSideProps
getServerSideProps
berjalan pada setiap permintaan. Ini memungkinkan Anda untuk mengambil data terbaru dan menampilkannya kepada pengguna. Contoh:
Pages/index.js
function HomePage({ data }) {
return (
<div>
<h1>Data from Server-Side Rendering</h1>
<p>{data}</p>
</div>
);
}
export async function getServerSideProps(context) {
return {
props: { data: `Hello from Server! - ${new Date().toLocaleTimeString()}` }, // will be passed to the page component as props
}
}
export default HomePage
SSR Example
Contoh sederhana untuk menampilkan data yang diambil dari API pada setiap permintaan:
Pages/index.js
import React, { useState, useEffect } from 'react';
function UserProfile({ user }) {
return (
<div>
<h1>User Profile</h1>
<p>Name: {user.name}</p>
<p>Email: {user.email}</p>
</div>
);
}
export async function getServerSideProps(context) {
const userId = 1;
const res = await fetch(`https://jsonplaceholder.typicode.com/users/${userId}`);
const user = await res.json();
return {
props: { user },
};
}
export default UserProfile;
SSG vs SSR: A Detailed Comparison
Berikut adalah perbandingan mendalam antara SSG dan SSR dalam berbagai aspek:
- Performance:
- SSG: Lebih cepat karena halaman HTML sudah dibuat sebelumnya.
- SSR: Lebih lambat karena server harus membuat halaman HTML pada setiap permintaan.
- SEO:
- SSG: Umumnya lebih baik untuk SEO karena mesin pencari dapat dengan mudah mengindeks halaman HTML statis.
- SSR: Dapat meningkatkan SEO untuk konten dinamis, tetapi membutuhkan konfigurasi tambahan.
- Data Handling:
- SSG: Cocok untuk konten yang relatif statis dan tidak sering berubah.
- SSR: Ideal untuk konten yang sangat dinamis dan personalisasi, serta data real-time.
- Complexity:
- SSG: Lebih sederhana untuk diimplementasikan karena tidak memerlukan logika sisi server yang kompleks.
- SSR: Lebih kompleks karena memerlukan logika sisi server dan pengelolaan state yang lebih canggih.
- Cost:
- SSG: Lebih murah karena membutuhkan sumber daya server yang lebih sedikit. Bahkan bisa di-host secara gratis.
- SSR: Lebih mahal karena membutuhkan sumber daya server yang lebih banyak.
Incremental Static Regeneration (ISR)
Incremental Static Regeneration (ISR) adalah fitur Next.js yang memungkinkan Anda untuk memperbarui halaman statis secara otomatis di latar belakang setelah situs web dibangun. Ini menggabungkan keuntungan dari SSG dan SSR, memungkinkan Anda untuk memiliki performa yang cepat dan konten yang relatif terbaru.
Benefits of ISR
ISR menawarkan beberapa keuntungan:
- Performa yang Cepat: Pengguna mendapatkan halaman statis yang dimuat dengan cepat.
- Konten yang Terbaru: Halaman diperbarui secara otomatis di latar belakang, memastikan bahwa pengguna selalu melihat konten yang relatif terbaru.
- Skalabilitas: Seperti SSG, ISR sangat mudah untuk diskalakan dengan menggunakan CDN.
How to Implement ISR in Next.js
Untuk menerapkan ISR, Anda cukup menambahkan properti revalidate
ke fungsi getStaticProps
. Properti revalidate
menentukan interval waktu (dalam detik) setelahnya Next.js akan mencoba untuk membangun kembali halaman secara statis.
Contoh:
Pages/index.js
import { getSortedPostsData } from '../lib/posts';
export async function getStaticProps() {
const allPostsData = getSortedPostsData();
return {
props: {
allPostsData,
},
revalidate: 10, // In seconds
};
}
export default function Home({ allPostsData }) {
return (
<ul>
{allPostsData.map(({ id, date, title }) => (
<li key={id}>
{title}
<br />
{id}
<br />
{date}
</li>
))}
</ul>
);
}
Pada contoh di atas, Next.js akan membangun kembali halaman setiap 10 detik.
Choosing the Right Strategy for Your Project
Memilih strategi rendering yang tepat untuk proyek Next.js Anda bergantung pada berbagai faktor, termasuk:
- Jenis Konten: Apakah konten Anda sebagian besar statis atau sangat dinamis?
- Frekuensi Pembaruan Data: Seberapa sering data Anda berubah?
- Persyaratan SEO: Seberapa penting SEO untuk proyek Anda?
- Persyaratan Performa: Seberapa cepat halaman Anda harus dimuat?
- Anggaran: Berapa banyak yang bersedia Anda belanjakan untuk hosting dan sumber daya server?
Berikut adalah beberapa panduan umum:
- SSG: Gunakan untuk situs web dengan konten yang sebagian besar statis dan jarang diperbarui.
- SSR: Gunakan untuk aplikasi web yang memerlukan konten yang sangat dinamis dan personalisasi, serta data real-time.
- ISR: Gunakan untuk situs web dengan konten yang perlu diperbarui secara berkala, tetapi tidak terlalu sering.
Anda juga dapat menggunakan kombinasi dari ketiga strategi rendering dalam satu proyek. Misalnya, Anda dapat menggunakan SSG untuk halaman arahan dan blog, SSR untuk halaman profil pengguna, dan ISR untuk halaman daftar produk yang perlu diperbarui setiap jam.
Conclusion
Static Site Generation (SSG) dan Server-Side Rendering (SSR) adalah dua strategi rendering yang kuat yang ditawarkan Next.js. Memahami perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing adalah kunci untuk membangun aplikasi web yang efisien, efektif, dan dioptimalkan untuk performa dan SEO. Dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik proyek Anda dan memilih strategi rendering yang tepat, Anda dapat memaksimalkan potensi Next.js dan memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa.
“`