Thursday

19-06-2025 Vol 19

Stop Using React for Everything. Use HTML Like It’s 1999.

Stop Menggunakan React Untuk Segalanya: Kembali ke HTML Ala 1999

Dunia pengembangan web modern dipenuhi dengan framework JavaScript yang kuat seperti React, Angular, dan Vue.js. Framework ini menawarkan komponen yang dapat digunakan kembali, manajemen state yang efisien, dan pengalaman pengembang yang luar biasa. Namun, apakah kita secara otomatis harus menggunakan React untuk setiap proyek? Jawabannya, seringkali, adalah tidak.

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi mengapa Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk meninggalkan React (atau framework JS berat lainnya) dan kembali ke HTML, CSS, dan JavaScript Vanilla, layaknya tahun 1999. Ini bukan berarti React buruk, tetapi tentang memilih alat yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.

Mengapa React Begitu Populer?

Sebelum kita menyelami alasan untuk menghindari React, mari kita akui mengapa React begitu populer:

  1. Komponen yang Dapat Digunakan Kembali: React memungkinkan Anda membuat komponen UI yang dapat digunakan kembali, sehingga mengurangi duplikasi kode dan menyederhanakan pemeliharaan.
  2. Virtual DOM: Virtual DOM React mengoptimalkan pembaruan DOM, meningkatkan kinerja, terutama untuk aplikasi kompleks.
  3. Ekosistem yang Kaya: React memiliki ekosistem besar dengan pustaka, alat, dan sumber daya yang luas.
  4. Komunitas yang Besar: Komunitas React yang besar berarti banyak dukungan, tutorial, dan solusi siap pakai.
  5. Deklaratif: React menggunakan pendekatan deklaratif, membuat kode lebih mudah dibaca dan dipahami.

Kapan React Tidak Diperlukan?

Di sinilah inti masalahnya. Terlepas dari semua kelebihannya, React seringkali berlebihan untuk proyek yang lebih sederhana. Berikut beberapa skenario di mana Anda mungkin ingin mempertimbangkan alternatif:

  1. Situs Web Statis: Jika Anda membuat situs web statis, seperti blog pribadi, portofolio, atau halaman arahan sederhana, menggunakan React menambah kompleksitas yang tidak perlu. HTML, CSS, dan sedikit JavaScript sudah cukup.
  2. Aplikasi Web Kecil: Untuk aplikasi web kecil dengan interaktivitas terbatas, React mungkin memperkenalkan overhead yang tidak perlu. JavaScript Vanilla atau pustaka ringan seperti Alpine.js mungkin lebih cocok.
  3. Ketika Kinerja Adalah Kunci: Meskipun React memiliki Virtual DOM, ada kalanya JavaScript Vanilla dapat memberikan kinerja yang lebih baik, terutama untuk animasi sederhana dan manipulasi DOM. Menghindari abstraksi React dapat mengarah pada kode yang lebih ramping dan lebih cepat.
  4. Saat Tim Anda Tidak Familiar dengan React: Jika tim Anda tidak berpengalaman dengan React, mempelajari kurva yang curam dan menambahkan kompleksitas ke proyek Anda mungkin tidak sepadan dengan usaha. Tetap menggunakan teknologi yang sudah dikenal dapat menghasilkan pengembangan yang lebih cepat dan lebih efisien.
  5. Prototyping Cepat: Untuk prototyping cepat, HTML sederhana dan JavaScript Vanilla dapat memungkinkan Anda untuk membuat ide dan mendapatkan umpan balik lebih cepat tanpa overhead konfigurasi dan abstraksi React.
  6. Website dengan fokus SEO tinggi: Untuk website yang sangat bergantung pada SEO, dan membutuhkan loading yang sangat cepat, penggunaan Javascript yang berlebihan (termasuk React) bisa menjadi kontra produktif. Server Side Rendering dari framework seperti NextJS membantu, tapi menghilangkan Javascript sepenuhnya untuk bagian-bagian yang tidak memerlukan interaksi juga bisa menjadi solusi.

Manfaat Menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript Vanilla

Kembali ke dasar menawarkan banyak manfaat:

  1. Kinerja Lebih Baik: Tanpa overhead kerangka kerja, situs web Anda dapat memuat lebih cepat dan berkinerja lebih baik, terutama pada perangkat seluler.
  2. Ukuran Berkas yang Lebih Kecil: HTML, CSS, dan JavaScript Vanilla menghasilkan ukuran berkas yang jauh lebih kecil daripada aplikasi React, yang penting untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik, terutama bagi pengguna dengan koneksi internet yang lambat.
  3. Kesederhanaan: Tanpa kompleksitas kerangka kerja, kode Anda lebih mudah dibaca, dipahami, dan dipelihara.
  4. Kontrol Penuh: Anda memiliki kendali penuh atas kode Anda dan tidak terikat pada abstraksi atau batasan kerangka kerja.
  5. Kurva Pembelajaran yang Lebih Rendah: HTML, CSS, dan JavaScript Vanilla adalah teknologi dasar web. Memfokuskan diri pada teknologi ini akan memberdayakan pengembang dengan pemahaman yang lebih dalam tentang cara kerja web.
  6. Debugging Lebih Mudah: Debugging kode Vanilla lebih mudah karena Anda bekerja langsung dengan DOM dan JavaScript tanpa lapisan abstraksi tambahan.
  7. Lebih Sedikit Ketergantungan: Anda mengurangi ketergantungan pada perpustakaan dan kerangka kerja pihak ketiga, yang dapat menghilangkan potensi masalah keamanan dan pemeliharaan.
  8. Lebih Baik untuk SEO: Mesin pencari dapat mengindeks situs web HTML statis dengan lebih efisien, meningkatkan peringkat SEO Anda. Meskipun React dapat dirender di sisi server (SSR), itu menambahkan kompleksitas.
  9. Lebih mudah di maintain: Terutama untuk project yang mungkin tidak aktif dikembangkan dalam jangka waktu yang lama, atau website yang membutuhkan perubahan kecil dari waktu ke waktu.

Alternatif untuk React untuk Interaktivitas

Jika Anda memerlukan sedikit interaktivitas tanpa overhead penuh React, pertimbangkan alternatif ini:

  1. Alpine.js: Alpine.js adalah kerangka kerja JavaScript yang ringan dan deklaratif yang memungkinkan Anda menambahkan interaktivitas ke markup HTML Anda. Ini seperti Tailwind CSS untuk JavaScript.
  2. HTMX: HTMX memungkinkan Anda mengakses AJAX, Transitions CSS, WebSockets dan Server Sent Events langsung di HTML, menggunakan atribut, sehingga Anda dapat membuat UI modern dengan kesederhanaan dan kekuatan Hypertext.
  3. Vue.js (Sebagian): Vue.js dapat digunakan secara bertahap. Anda dapat menambahkan Vue.js ke sebagian halaman web Anda tanpa harus merombak seluruh aplikasi Anda.
  4. Pustaka JavaScript Vanilla: Banyak pustaka JavaScript Vanilla kecil dan khusus yang tersedia untuk tugas-tugas tertentu, seperti animasi, validasi formulir, dan manipulasi DOM.
  5. Web Components: Web Components memungkinkan Anda membuat elemen HTML kustom yang dapat digunakan kembali di seluruh aplikasi Anda. Ini adalah cara standar untuk membuat komponen tanpa ketergantungan kerangka kerja.

Contoh: Membangun Penghitung Sederhana dengan dan tanpa React

Mari kita lihat contoh sederhana dari cara membangun penghitung dengan dan tanpa React untuk mengilustrasikan perbedaannya.

Dengan React

“`javascript
import React, { useState } from ‘react’;

function Counter() {
const [count, setCount] = useState(0);

return (

Count: {count}

);
}

export default Counter;
“`

Dengan HTML, CSS, dan JavaScript Vanilla

“`html



Counter

Count: 0




“`

Contoh React membutuhkan pengaturan proyek, ketergantungan, dan pemahaman konsep React. Contoh Vanilla jauh lebih sederhana dan langsung.

Strategi untuk Transisi dari React

Jika Anda memutuskan untuk mengurangi penggunaan React dalam proyek Anda, berikut beberapa strategi yang dapat Anda gunakan:

  1. Evaluasi Kebutuhan Proyek Anda: Sebelum memulai, evaluasi dengan cermat kebutuhan proyek Anda dan tentukan apakah React benar-benar diperlukan.
  2. Mulai dari yang Kecil: Mulai dengan mengganti komponen React yang lebih kecil dengan Vanilla JavaScript atau pustaka ringan.
  3. Gunakan Komponen Web: Gunakan Komponen Web untuk membuat komponen yang dapat digunakan kembali yang dapat digunakan di seluruh aplikasi Anda, terlepas dari kerangka kerja apa pun.
  4. Mengadopsi Pendekatan Bertahap: Alih-alih merombak seluruh aplikasi Anda sekaligus, adopsi pendekatan bertahap dan migrasikan komponen satu per satu.
  5. Fokus pada Peningkatan Progresif: Prioritaskan peningkatan progresif, memastikan bahwa situs web Anda berfungsi di semua browser dan perangkat, bahkan tanpa JavaScript diaktifkan.
  6. Dokumentasikan Kode Anda: Dokumentasikan kode Anda dengan hati-hati untuk memudahkan pengembang lain memahami dan memelihara kode tersebut.
  7. Uji Secara Menyeluruh: Uji kode Anda secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kode tersebut berfungsi seperti yang diharapkan dan tidak memperkenalkan bug baru.

Studi Kasus: Proyek yang Berhasil Tanpa React

Ada banyak contoh proyek yang telah berhasil dibangun tanpa React:

  • Basecamp: Basecamp, aplikasi manajemen proyek yang populer, dibangun menggunakan Ruby on Rails dan JavaScript Vanilla.
  • Hey.com: Hey.com, layanan email baru dari pencipta Basecamp, juga dibangun menggunakan Ruby on Rails dan JavaScript Vanilla.
  • GitHub.com: Bagian dari website GitHub, terutama halaman landas dan blog, menggunakan Javascript Vanilla. Ini penting untuk performa dan SEO.

Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk membangun aplikasi web yang sukses tanpa menggunakan kerangka kerja JavaScript yang berat seperti React.

Pertimbangan SEO

Saat memilih antara React dan HTML statis, pertimbangkan implikasi SEO.

  • Kecepatan: Situs web HTML statis biasanya memuat lebih cepat daripada aplikasi React, yang dapat meningkatkan peringkat SEO Anda.
  • Kemampuan Perayapan: Mesin pencari dapat merayapi dan mengindeks situs web HTML statis dengan lebih efisien daripada aplikasi React.
  • Konten: Pastikan konten Anda dapat diakses oleh mesin pencari. Jika Anda menggunakan React, terapkan server-side rendering (SSR) atau pre-rendering untuk memastikan bahwa konten Anda sepenuhnya tersedia untuk mesin pencari.
  • Struktur: Gunakan semantik HTML yang benar (tag heading, list, paragraph) agar mesin pencari dapat memahami konteks dan relevansi konten website anda.

Kapan React Tetap Pilihan yang Tepat?

Meskipun ada banyak kasus di mana React mungkin berlebihan, masih ada skenario di mana React adalah pilihan yang tepat:

  1. Aplikasi Web Kompleks: Untuk aplikasi web kompleks dengan banyak interaktivitas, manajemen state yang kompleks, dan komponen yang dapat digunakan kembali, React dapat memberikan struktur dan efisiensi yang diperlukan.
  2. Aplikasi Halaman Tunggal (SPA): React adalah pilihan yang baik untuk aplikasi halaman tunggal (SPA) yang membutuhkan pengalaman pengguna yang lancar dan tanpa gangguan.
  3. Ketika Tim Anda Berpengalaman dengan React: Jika tim Anda berpengalaman dengan React dan memiliki keahlian untuk menggunakannya secara efektif, maka itu mungkin merupakan pilihan yang tepat.
  4. Ketika Anda Membutuhkan Ekosistem React: Jika Anda membutuhkan akses ke ekosistem React yang luas dengan pustaka, alat, dan sumber daya, maka itu mungkin merupakan pilihan yang tepat.
  5. Aplikasi Mobile dengan React Native: Jika anda berencana membuat aplikasi mobile selain web, React Native memungkinkan penggunaan ulang kode React untuk pengembangan native iOS dan Android.

Tips untuk Meningkatkan Performa dengan HTML, CSS dan Javascript Vanilla

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan performa website Anda dengan HTML, CSS dan Javascript Vanilla:

  1. Minifikasi berkas CSS dan Javascript: Perkecil ukuran berkas dengan menghapus spasi dan karakter yang tidak perlu.
  2. Kompresi berkas: Gunakan Gzip atau Brotli untuk mengompresi berkas agar lebih cepat ditransfer melalui jaringan.
  3. Lazy loading gambar: Hanya muat gambar saat terlihat di layar untuk mempercepat waktu muat awal.
  4. Gunakan Content Delivery Network (CDN): CDN mendistribusikan berkas Anda ke server di seluruh dunia untuk memberikan akses yang lebih cepat kepada pengguna di berbagai lokasi geografis.
  5. Optimalkan gambar: Gunakan format gambar yang tepat (WebP, JPEG, PNG) dan kompres gambar untuk mengurangi ukurannya tanpa mengorbankan kualitas.
  6. Hindari blocking Javascript: Tempatkan tag <script> sebelum tag penutup <body> atau gunakan atribut async atau defer untuk mencegah Javascript memblokir rendering halaman.
  7. Gunakan caching browser: Atur header cache yang benar untuk memungkinkan browser menyimpan berkas di lokal, mengurangi kebutuhan untuk mengunduh berkas yang sama berulang kali.

Kesimpulan: Memilih Alat yang Tepat untuk Pekerjaan yang Tepat

React adalah kerangka kerja yang kuat, tetapi bukan satu-satunya solusi untuk semua masalah. Terkadang, kembali ke dasar dengan HTML, CSS, dan JavaScript Vanilla adalah pilihan terbaik. Dengan mengevaluasi dengan cermat kebutuhan proyek Anda dan mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap pendekatan, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk aplikasi Anda.

Jangan takut untuk melanggar norma dan menggunakan alat yang paling sesuai untuk pekerjaan tersebut, bahkan jika itu berarti kembali ke hari-hari kejayaan HTML ala 1999.

Ingatlah bahwa tujuan akhirnya adalah untuk membuat pengalaman pengguna yang luar biasa. Terkadang, cara terbaik untuk mencapai ini adalah dengan menjaga hal-hal sederhana dan fokus pada dasar-dasarnya.

Sumber Inspirasi Tambahan

“`

omcoding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *