Thursday

19-06-2025 Vol 19

We Fine-Tuned our OCR to Read Code: Here’s What It Took (and What Broke)

Kami Menyesuaikan OCR Kami untuk Membaca Kode: Inilah yang Dibutuhkan (dan Apa yang Rusak)

Optical Character Recognition (OCR) telah menjadi bagian penting dari banyak alur kerja, mengubah gambar teks menjadi data yang dapat diedit dan dicari. Namun, sebagian besar sistem OCR dilatih pada teks cetak atau tulisan tangan, dan mereka sering kesulitan dengan kode, yang memiliki tata letak, font, dan sintaks yang unik. Dalam postingan blog ini, kita akan membahas perjalanan kita dalam menyesuaikan mesin OCR kami untuk membaca kode. Kita akan menjelajahi tantangan yang kita hadapi, solusi yang kita terapkan, dan pelajaran yang kita pelajari di sepanjang jalan.

Mengapa OCR Kode Itu Penting?

Sebelum kita menyelami seluk-beluk teknis, mari kita bahas mengapa kita bersusah payah menyesuaikan OCR untuk kode sama sekali. OCR kode membuka berbagai kemungkinan:

  1. Digitasi basis kode warisan: Banyak perusahaan memiliki basis kode lama yang hanya ada dalam bentuk cetak atau sebagai tangkapan layar yang dipindai. OCR kode memungkinkan mereka mendigitalkan kode ini dan membawanya ke era modern.
  2. Otomatisasi audit dan analisis kode: OCR dapat digunakan untuk mengekstrak kode dari gambar atau dokumen dan secara otomatis menganalisisnya untuk mencari potensi bug, kerentanan keamanan, atau pelanggaran standar pengkodean.
  3. Memfasilitasi kolaborasi: OCR memungkinkan pengembang untuk dengan mudah berbagi cuplikan kode dari sumber yang berbeda, terlepas dari formatnya. Ini dapat meningkatkan kolaborasi dan berbagi pengetahuan.
  4. Ekstraksi kode dari materi pendidikan: OCR dapat mengekstrak kode dari buku teks, kursus online, dan sumber daya pendidikan lainnya, sehingga memudahkan pelajar untuk menyalin dan menjalankan contoh kode.
  5. Mendukung alat aksesibilitas: OCR dapat membuat kode lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas dengan memungkinkan pembaca layar untuk membacakan kode dengan lantang.

Tantangan OCR Kode

Menyesuaikan OCR untuk kode tidaklah mudah. Kita menghadapi beberapa tantangan, termasuk:

  • Font dan Tata Letak yang Unik: Kode sering kali menggunakan font monospace dan tata letak non-standar dengan indentasi yang ekstensif dan elemen khusus. OCR tradisional mungkin berjuang untuk mengenali karakteristik ini.
  • Sintaks dan Simbol: Kode berisi berbagai simbol, operator, dan kata kunci khusus yang tidak ditemukan dalam teks standar. OCR perlu dilatih untuk mengenali elemen-elemen ini secara akurat.
  • Kualitas Gambar yang Buruk: Gambar kode sering kali memiliki kualitas yang buruk, terutama jika dipindai atau diambil dengan kamera. Kebisingan, distorsi, dan buram dapat membuat OCR sulit untuk mengenali karakter secara akurat.
  • Variasi dalam Gaya Kode: Kode dapat ditulis dalam berbagai gaya, dengan konvensi indentasi, spasi, dan komentar yang berbeda. OCR perlu tangguh terhadap variasi ini.
  • Kurangnya Data Pelatihan: Ada data pelatihan yang tersedia secara terbatas yang dirancang khusus untuk OCR kode. Hal ini mempersulit untuk melatih model OCR yang akurat dari awal.

Pendekatan Kami

Untuk mengatasi tantangan ini, kita menggunakan pendekatan multi-cabang yang menggabungkan teknik pembelajaran mesin terbaru dengan strategi rekayasa fitur yang hati-hati. Berikut adalah gambaran umum dari pendekatan kami:

  1. Pengumpulan Data dan Kurasi: Langkah pertama adalah mengumpulkan dataset besar gambar kode yang beranotasi. Kami mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk repositori GitHub, situs web dokumentasi, buku teks, dan tangkapan layar. Kami juga memastikan bahwa dataset kami mencakup berbagai bahasa pemrograman, gaya pengkodean, dan kualitas gambar.
  2. Preprocessing Gambar: Sebelum memasukkan gambar ke model OCR, kami menerapkannya serangkaian langkah preprocessing untuk meningkatkan kualitasnya. Langkah-langkah ini termasuk:
    • De-noising: Menghilangkan noise dari gambar menggunakan filter seperti filter median atau filter Gaussian.
    • Binarisasi: Mengonversi gambar skala abu-abu menjadi gambar biner menggunakan algoritma seperti Otsu’s method atau adaptive thresholding.
    • Kemiringan Koreksi: Meluruskan gambar untuk memperbaiki kemiringan atau rotasi apa pun.
    • Deteksi dan Koreksi Tata Letak: Mendeteksi dan memperbaiki masalah tata letak, seperti indentasi atau penyelarasan yang salah.
  3. Pemilihan Model OCR: Kami mengeksplorasi berbagai model OCR, termasuk Tesseract OCR, Google Cloud Vision API, dan model pembelajaran mendalam khusus. Kami akhirnya memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran mendalam khusus berdasarkan arsitektur Convolutional Recurrent Neural Network (CRNN). CRNN sangat cocok untuk pengenalan urutan, yang penting untuk membaca kode.
  4. Pelatihan dan Penyesuaian: Kami melatih model CRNN kami pada dataset besar gambar kode yang beranotasi yang telah kami kumpulkan. Kami menggunakan teknik augmentation data seperti rotasi, penskalaan, dan distorsi untuk meningkatkan ketahanan model. Kami juga menggunakan teknik pembelajaran transfer dengan terlebih dahulu melatih model kami pada dataset yang lebih besar dari gambar teks umum dan kemudian menyesuaikannya pada dataset kode.
  5. Pasca-pemrosesan: Setelah model OCR menghasilkan teks, kami menerapkan serangkaian langkah pasca-pemrosesan untuk meningkatkan akurasinya. Langkah-langkah ini termasuk:
    • Koreksi Ejaan: Memeriksa kesalahan ejaan menggunakan kamus dan model bahasa.
    • Koreksi Sintaks: Menggunakan model bahasa untuk memperbaiki kesalahan sintaks, seperti tanda kurung atau titik koma yang hilang.
    • Penanganan Simbol: Menggunakan aturan khusus untuk menangani simbol dan operator khusus, seperti `->` atau `/*`.
  6. Evaluasi dan Iterasi: Kami mengevaluasi performa sistem OCR kami menggunakan berbagai metrik, seperti tingkat kesalahan karakter (CER) dan tingkat kesalahan kata (WER). Kami secara berkala menganalisis hasilnya dan membuat peningkatan iteratif pada sistem.

Apa yang Berhasil?

Melalui upaya kami, kami mencapai hasil yang signifikan dalam menyesuaikan OCR kami untuk kode. Berikut adalah beberapa sorotan dari apa yang berhasil dengan baik:

  • CRNN untuk Pengenalan Urutan: Penggunaan arsitektur CRNN terbukti sangat efektif untuk membaca kode. Kemampuan jaringan untuk menangkap dependensi berurutan antara karakter sangat penting untuk mengenali kode secara akurat.
  • Augmentasi Data: Augmentasi data memainkan peran penting dalam meningkatkan ketahanan model kami terhadap variasi dalam kualitas gambar dan gaya pengkodean.
  • Pembelajaran Transfer: Pembelajaran transfer memungkinkan kami melatih model kami lebih cepat dan dengan lebih sedikit data. Dengan terlebih dahulu melatih model kami pada dataset teks umum, kami dapat memanfaatkan pengetahuan yang ada dan menyesuaikannya ke domain kode.
  • Pasca-pemrosesan: Langkah pasca-pemrosesan sangat penting untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan akurasi keseluruhan. Koreksi ejaan dan sintaks secara khusus terbukti efektif.

Apa yang Rusak?

Meskipun kami membuat kemajuan yang signifikan, kami juga menghadapi beberapa tantangan dan batasan. Berikut adalah beberapa hal yang tidak berjalan sesuai rencana:

  • Dataset yang Bias: Dataset kami tidak sempurna, dan itu mungkin berisi bias terhadap bahasa pemrograman, gaya pengkodean, atau kualitas gambar tertentu. Bias ini dapat memengaruhi performa sistem OCR kami pada jenis kode yang berbeda.
  • Kinerja pada Kode yang Kompleks: Sistem OCR kami masih berjuang dengan kode yang kompleks dengan struktur bertingkat yang dalam, ekspresi matematika yang rumit, atau penggunaan komentar yang ekstensif.
  • Penanganan Simbol yang Tidak Sempurna: Meskipun kami menerapkan aturan khusus untuk menangani simbol, sistem OCR kami masih sesekali membuat kesalahan dalam mengenali simbol. Ini terutama menjadi masalah untuk simbol yang ambigu atau jarang.
  • Kebutuhan Sumber Daya Komputasi yang Tinggi: Melatih dan menjalankan model pembelajaran mendalam kita membutuhkan sumber daya komputasi yang signifikan. Ini dapat menjadi penghalang untuk penggunaan di lingkungan yang terbatas sumber daya.

Pelajaran yang Dipetik

Sepanjang perjalanan ini, kita belajar beberapa pelajaran berharga tentang menyesuaikan OCR untuk kode. Berikut adalah beberapa takeaways utama:

  • Data Berkualitas Tinggi Itu Penting: Kualitas data pelatihan Anda memiliki dampak besar pada performa sistem OCR Anda. Investasikan waktu dan upaya untuk mengumpulkan dan menyusun dataset yang beragam dan beranotasi baik.
  • Rekayasa Fitur Itu Penting: Rekayasa fitur, seperti preprocessing gambar dan pasca-pemrosesan, dapat meningkatkan akurasi sistem OCR Anda secara signifikan. Jangan mengabaikan pentingnya rekayasa fitur.
  • Pembelajaran Transfer Dapat Menjadi Pengubah Permainan: Pembelajaran transfer dapat mempercepat proses pelatihan dan meningkatkan performa sistem OCR Anda. Pertimbangkan untuk menggunakan pembelajaran transfer jika data pelatihan terbatas.
  • Evaluasi dan Iterasi Itu Penting: Evaluasi secara berkala performa sistem OCR Anda dan buat peningkatan iteratif. Analisis kesalahan dan sesuaikan sistem Anda untuk mengatasi kelemahan.

Langkah Selanjutnya

Kita terus meningkatkan sistem OCR kita untuk kode. Beberapa langkah selanjutnya yang kita rencanakan untuk diambil meliputi:

  • Memperluas Dataset Kita: Kita berencana untuk memperluas dataset kita dengan mengumpulkan lebih banyak data dari berbagai sumber. Kita juga akan berfokus pada pengumpulan data yang mewakili jenis kode yang saat ini sedang dialami oleh sistem OCR kita.
  • Meningkatkan Arsitektur Model Kita: Kita akan terus bereksperimen dengan arsitektur model yang berbeda, seperti Transformers, untuk melihat apakah kita dapat meningkatkan akurasi sistem OCR kita.
  • Mengembangkan Teknik Pasca-pemrosesan yang Lebih Lanjut: Kita akan mengembangkan teknik pasca-pemrosesan yang lebih lanjut, seperti penggunaan model bahasa untuk memperbaiki kesalahan sintaks yang lebih kompleks.
  • Mengurangi Kebutuhan Sumber Daya Komputasi: Kita akan mengeksplorasi cara untuk mengurangi kebutuhan sumber daya komputasi dari model kita, seperti menggunakan kuantisasi model atau penyulingan.

Kesimpulan

Menyesuaikan OCR untuk kode adalah tugas yang menantang tetapi bermanfaat. Dengan menggunakan kombinasi teknik pembelajaran mesin terbaru dan strategi rekayasa fitur yang hati-hati, kita telah mencapai hasil yang signifikan dalam membaca kode secara akurat. Kita terus meningkatkan sistem kita dan percaya bahwa OCR kode memiliki potensi untuk merevolusi cara kita bekerja dengan kode.

Semoga postingan blog ini memberikan wawasan berharga tentang perjalanan kita dalam menyesuaikan OCR untuk kode. Kami berharap pengalaman dan pelajaran yang kita pelajari dapat bermanfaat bagi Anda jika Anda sedang mengerjakan proyek OCR yang serupa.

“`

omcoding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *